Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Partai politik yang menduduki peringkat tiga besar hasil hitung cepat (quick count) pemilu legislatif, dipandang bak ‘gadis’ cantik yang siap dilamar partai lainnya.
Salah satu partai yang dipandang sebagai ‘gadis’ cantik oleh Partai Demokrat adalah Gerindra. Secara tegas, partai penguasa di pemerintahan saat ini tersebut, melirik Gerindra untuk dilamar berkoalisi.
Kabar itu pun tak ditampik oleh Wakil Ketua Majelis Partai Demokrat, Marzuki Alie.
"Ya memang sudah ada beberapa pertemuan Demokrat bersama Gerindra, dimana komunikasi itu dilakukan oleh Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo. Keduanya memang seangkatan di militer. Namun untuk keberlanjutan komunikasi terkait koalisi itu masih bertahap," ungkap Marzuki.
Marzuki menambahkan, apabila real count sudah jelas dari KPU, Demokrat baru akan mencari pasangan koalisi yang tepat dalam putaran pilpres 2014.
Oleh sebab itu, kata Marzuki, koalisi yang ditentukan adalah koalisi yang solid, sehat, tepat, dan yang terpenting dipertimbangkan punya potensi besar untuk menang.
Pada kesempatan itu pula, melihat hasil perolehan suara Demokrat yang jauh dari prediksi, Marzuki pesimistis untuk melanjutkan konvensi Partai Demokrat.
Karena itu, Marzuki menyarankan agar gelaran konvensi Demokrat dihentikan, untuk selanjutnya mengembalikan kandidat capres internal kepada majelis tinggi partai.
"Kembalikan saja ke majelis tinggi untuk melakukan komunikasi politik, dengan beberapa anggota partai dan beberapa calon yang punya peluang. Itu saran saya sebagai wakil ketua," tandasnya.
Soal komuniksi politik untuk koalisi, Ketua Umum Partai Gerindra, membenarkan bahwa Ketua Umum Demokrat SBY dan Prabowo telah melakukan komunikasi.
"Ini semua adalah penjajakan yang memang dilakukan oleh Gerindra untuk menemukan kombinasi yang profesional," ujar Suhardi.
Suhardi mengaku, penjajakan ini dilakukan ke segala arah dan membuka banyak peluang ke banyak pihak. Hanya saja tetap mengutamakan pada program-program Gerindra seperti ekonomi kerakyatan dan perbaikan infrastruktur.
Suhardi menegaskan, koalisi dengan partai apapun, kemantapan Partai Gerindra jelas bahwa Prabowo tetap sebagai calon presiden yang diusung oleh Gerindra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News