kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aturan taksi online baru dibahas lagi pekan depan


Selasa, 10 Oktober 2017 / 19:41 WIB
Aturan taksi online baru dibahas lagi pekan depan


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Payung hukum untuk mengatur operasional taksi online masih ditunggu kehadirannya. Setelah Mahkamah Agung menganulir 8 substansi dalam 14 pasal yang tertuang dalam Peraturan Menter 26 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, kini aturan itu tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.

Maka dari itu, Kementerian Perhubungan sedang meramu aturan baru berupa revisi PM 26/2017 agar tidak ada kekosongan hukum dalam masa transisi hingga November mendatang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan saat ini progres revisi sudah mencapai 90% dan pada 17 Oktober mendatang akan mengumpulkan semua stakeholder yang terlibat di dalamnya.

"Kemarin kami sudah rapat dengan Menko Maritim. Saat ini masih diskusi publik di beberapa kota dan tanggal 17 nanti akan dikumpulkan semua stakeholder supaya mereka meniliti dan memahami. Kami harapkan semuanya mengikuti tanpa adanya interupsi lagi," terangnya di Jakarta, Selasa (10/10).

Dengan melibatkan seluruh stakeholder, Menhub berharap agar baik pihak taksi aplikasi dengan taksi argo dapat beroperasi berjalan bersama, tanpa harus membunuh satu dengan lainnya.

"Kami tahu online ini sangat membantu masyarakat. Makanya, pemerintah ingin tetap konsisten untuk memberikan kesempatan karena (taksi) online adalah sebuah keniscayaan, tapi pemerintah juga ingin taksi-taksi yang lain itu tetap dihargai keberadaannya," tambah Menhub.

Setelah mengumpulkan seluruh stakeholder pada 17 Oktober mendatang, Menhub berharap mampu masuk tahap finalisasi sehingga siap digar untuk uji publik.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di beberapa lokasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukan untuk perbaikan peraturan ini dari semua stakeholder yang terkait, pakar hukum, pengamat transportasi, DPP Organda, serta pihak aplikator.

Dari revisi PM 26/2017 ini ada 9 substansi yang menjadi perhatian khusus. Kesembilan substansi tersebut antara lain: argometer, wilayah operasi, pengaturan tarif, STNK, kuota, domisili Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), persyaratan izin, Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT), dan pengaturan peran aplikator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×