Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pemerintah tetap akan memasang asumsi makro rupiah di angka Rp 12.200 per dollar Amerika Serikat (AS) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Asumsi ini belum akan berubah meskipun rupiah akhir-akhir ini mengalami pelemahan yang signifikan.
"Sementara kita masih pakai itu dulu (Rp 12.200). Nanti di pembahasan kita lihat," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Rabu (7/1).
Ia menjelaskan, nilai tukar rupiah pada tahun ini akan lebih dekat ke arah Rp 12.200 daripada ke arah Rp 12.000. Asal tahu saja, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), posisi rupih pada hari ini (7/1) berada pada level Rp 12.732 per dollar Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya bertengger pada level Rp 12.658 per dollar AS.
Bambang menjelaskan, rupiah yang mengalami pelemahan pada akhir-akhir ini diakibatkan pengaruh eksternal yaitu kejadian di Eropa dan menurunnya harga minyak dunia. "Penurunannya) terlalu tajam. Itu tendensinya terlalu tajam yang mungkin menciptakan ketidakpastian di ekonomi global," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News