kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 dianggap terlalu rendah


Rabu, 25 Mei 2011 / 13:39 WIB
Asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 dianggap terlalu rendah
ILUSTRASI. Petugas pajak (kanan) melayani warga saat peringatan Hari Pajak 2020 di KPP Wajib Pajak Besar Satu, Kantor Direktorat Jenderal Pajak


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can


JAKARTA. DPR menilai asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 yang dipatok pemerintah tergolong rendah. Hal ini disampaikan beberapa fraksi dalam sidang paripurna DPR, Rabu (25/5).

Juru Bicara Partai Golongan Karya Hikmat Tomet menilai, pemerintah seharusnya memanfaatkan momentum untuk lebih ekspansif. "Karena kawasan Asia masih menjadi motor ekonomi dunia dan perekonomian Amerika dan Eropa melambat," katanya.

Demikian penilaian fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Fraksi PDIP mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 6,5% hingga 6,9% menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. "Kinerja ekonomi pemerintah belum signifikan di tengah peningkatan APBN," kata Juru Bicara Fraksi PDIP Dolfie.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengatakan hal senada. Juru Bicara fraksi PKS Andi Rahmat mengatakan, penyusunan asumsi ekonomi makro pemerintah masih sangat berat dan perlu optimisme besar. "Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5-6,9 persen menunjukkan belum adanya terobosan yang dilakukan pemerintah," kata Andi.

Fraksi PKS menilai pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa menembus 7%. "Fraksi PKS meminta pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya lebih serius," katanya. Upaya itu bisa dilakukan dengan revitalisasi sektor-sektor penopang perekonomian rakyat, seperti pertanian dan sektor riil.

Sedangkan fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menilai asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sudah cukup optimis. Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Fraksi PPP Wan Abubakar.

Abubakar mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi sudah optimis namun pertumbuhan sektor riil belum optimal. "Pemerintah harus menjelaskan mengapa makro ekonomi membaik, tapi belum membangkitkan sektor riil," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×