kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.503   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.702   73,40   0,96%
  • KOMPAS100 1.077   11,17   1,05%
  • LQ45 781   10,96   1,42%
  • ISSI 265   0,88   0,33%
  • IDX30 405   5,32   1,33%
  • IDXHIDIV20 471   3,92   0,84%
  • IDX80 119   1,19   1,02%
  • IDXV30 129   -0,77   -0,59%
  • IDXQ30 131   1,44   1,11%

Asosiasi pengemudi ojek online tolak kebijakan lockdown


Rabu, 18 Maret 2020 / 10:43 WIB
Asosiasi pengemudi ojek online tolak kebijakan lockdown
ILUSTRASI. Ilustrasi ojek online


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia menolak kebijakan lockdown

Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, kebijakan lockdown akan sangat berdampak buruk terhadap pekerja yang bergerak di sektor informal. Sebab, pekerja jenis tersebut pendapatannya bergantung terhadap aktifitas sehari-hari. 

"Lockdown jika diberlakukan di Indonesia dampak negatifnya jauh lebih besar dari negara lain, karena banyak yang mencari nafkah di sektor informal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020). 

Baca Juga: Begini cara Gojek mencegah penyebaran virus corona

Lebih lanjut, Igun menyebut driver ojek online merupakan jenis pekerjaan informal. Ia meyakini jika nantinya lockdown diberlakukan, hal itu akan merugikan driver ojek online. 

"Antara lain jutaan ojol yang setiap hari penghasilannya didapatkan secara harian bergantung pada pengguna jasa ojol harian," tuturnya. 

Sebelumnya, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, bila Indonesia pada akhirnya menerapkan lockdown akibat pandemi virus corona, maka dampaknya akan buruk bagi perekonomian. 

Bagi sektor informal, menurut dia, akan kehilangan penghasilan. Sektor produksi akan terganggu karena banyak produk yang akan berkurang pasokannya. 

"Termasuk juga merencanakan antisipasi apabila dilakukan "lockdown" dampaknya bisa dipastikan akan signifikan, perekonomian seperti dimatikan. Semua ini harus diantisipasi dan disiapkan solusinya," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/3). 

Baca Juga: Mulai Senin besok, tarif ojek online di Jabodetabek naik

Selama ini, dia menilai, pemerintah nampak ragu untuk mengambil tindakan drastis mengatasi virus corona. Sebab, pemerintah menghadapi dilema antara fokus mengatasi virus corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian. (Rully R. Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Driver Ojek Online Tolak Kebijakan Lockdown".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×