kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AS dan Eropa Bakal Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Global Diproyeksi Melambat pada 2023


Rabu, 15 Februari 2023 / 04:55 WIB
AS dan Eropa Bakal Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Global Diproyeksi Melambat pada 2023


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Standard Chartered memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 akan melambat dari pertumbuhan tahun 2022. 

Dalam laporan Standard Chartered Global Focus - Economic Outlook 2023, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun ini sebesar 2,5% atau melambat dari perkiraan pertumbuhan dunia 2022 yang sebesar 3,4% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Standard Chartered menemukan sejumlah hambatan yang dihadapi banyak negara dalam beberapa bulan mendatang. Setidaknya, hingga semester I-2023. 

Baca Juga: Standard Chartered Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,1% pada 2023

Menahan laju inflasi, tetap akan menjadi prioritas utama bagi bank sentral di negara maju, terutama bagi bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan bank sentral Eropa (ECB). 

Ini kemungkinan mendorong negara Paman Sam dan ekonomi Zona Euro termasuk Inggris ke dalam jurang resesi. 

Zona Euro dan Inggris mungkin saat ini sudah mencapai titik resesi. Sedangkan ekonomi AS akan menyusul dalam kurun paruh pertama tahun 2023. 

Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi global akan membaik pada semester II-2023, setelah AS dan Zona Euro merangkak keluar dari jurang resesi. 

Standard Chartered juga melihat, bangkitnya ekonomi China memegang peran penting bagi pemulihan ekonomi global di paruh kedua tahun ini. 

Baca Juga: Angka Inflasi AS Berpotensi Naik, Rupiah Ditutup Melemah Hari ini (13/2)

Bahkan, tingkat konsumsi negara tirai bambu diperkirakan mulai pulih pada kuartal II-2023, seiring pelonggaran kebijakan nol Covid-19 di negara tersebut. 

Negara-negara kawasan Asia Tenggara juga menjadi pemanis bagi prospek pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023. 

Ini ditopang oleh pulihnya konsumsi domestik, mobilitas tenaga kerja, juga prospek pariwisata di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×