Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan nilai tukar rupiah akan bisa berkisar Rp 13.800 per dollar Amerika Serikat (AS) di tahun depan.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, penguatan nilai tukar ini lantaran harga minyak dunia yang akan mengalami tren penurunan. Tak hanya itu, bila dalam perdagangan, pengusaha bisa mengganti mata uang dollar dengan mata uang negara mitra, maka ketergantungan atas dollar AS ini akan bisa dikurangi.
"Mata uang yang selama ini kita gunakan adalah dollar AS.Bila sebagian besar kita akan bisa konversi ke mata uang mitra kita, ini akan memunculkan efek yang positif," tutur Hariyadi, Rabu (5/12).
Lebih lanjut, Hariyadi menyebut China menjadi salah satu negara mitra Indonesia yang bisa menjadi referensi konversi mata uang ini. Pasalnya, total perdagangan Indonesia dengan China bisa mencapai US$ 60 miliar. "Kita meyakini bahwa kalau kita bisa mengkonversi sampai misalnya US$ 20 miliar saja dari perdagangan China, ini akan membuat efek yang sangat positif," tambah Hariyadi.
Apindo pun tak berhenti sampai di situ. Dia mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi siapa-siapa saja eksportir dan importir Indonesia yang bersedia mengkonversi dollar AS dengan mata uang mitra. Dia berharap, dengan adanya langkah dari pengusaha, sektor keuangan akan memberikan respon positif dengan menurunkan suku bunga.
Sementara itu, mengutip Bloomberg sore ini, rupiah berada di level Rp 14.421 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News