Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diresmikannya kawasan Mandalika, Lombok Tengah sebagai salah satu dari 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menambah daftar KEK yang resmi beroperasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut jumlahnya akan bertambah hingga setengah dari total 12 KEK sampai akhir tahun ini. Sementara 6 KEK lainnya baru akan beroperasi awal tahun depan.
Pemerintah memproyeksikan investasi akan dapat mencapai Rp 726 triliun pada 2030. Kemudahan treatment pajak, kesiapan infrastruktur dan jaminan fasilitas lainnya diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi investor. Namun demikian, perlu dilakukan evaluasi sejauh mana KEK yang sudah resmi beroperasi secara efektif.
Kawasan yang dibuka menjadi KEK menjadi kunci menarik investor. Strategi pemasaran pun harus jelas membidik investor yang tepat. “Mereka harus bisa narik, kalau enggak, percuma mereka bikin KEK kalau tidak bisa dipasarkan,” ujar Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jumat (20/10).
Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi terhadap KEK yang sudah lebih dulu beroperasi. Kekurangan yang ada menjadi catatan agar dapat diketahui faktor apa yang mengurangi ketertarikan investor. Kesediaan tempat, lokasi, serta yang paling utama adalah infrastruktur dan kepastian fasilitas yang disediakan harus jelas.
Saryadi menambahkan, “perlu adanya jaminan dari segi implementasi apa yang dijanjikan di dalam fasilitas KEK.”
Untuk mendorong KEK menjadi program unggulan yang dapat diandalkan pemerintah, perlu dipastikan efektivitas pengoperasiannya. Selanjutnya, kesuksesan 12 KEK yang akan dibuka dapat menjadi dorongan pengembangan lebih lanjut. “Kalau yang 12 (KEK) tidak sukses, ‘ngapain bikin yang lain?” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News