CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Apindo Berharap Capres-Cawapres Berasal dari Kalangan Pengusaha


Senin, 28 Agustus 2023 / 20:42 WIB
Apindo Berharap Capres-Cawapres Berasal dari Kalangan Pengusaha
ILUSTRASI. Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPN Apindo Sarman Simanjorang berharap capres dan cawapres Indonesia ke depan memiliki latar belakang pengusaha.


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha menaruh perhatian pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga di Pemilu 2024.

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPN Apindo Sarman Simanjorang berharap capres dan cawapres Indonesia ke depan memiliki latar belakang pengusaha.

“Saya yakin pengusaha akan lebih condong memilih capres dan cawapres yang berlatar belakang pengusaha. Katakanlah kalau saat ini ada tiga capres yang bukan berlatar belakang enterprenuer, kita harapkan nanti minimal pendampingnya adalah pengusaha,” ujar Sarman dalam Diskusi Kalkulasi Pasangan Capres Cawapres Harapan Pengusaha, Senin (28/8).

Sebab, Sarman menilai, presiden dan wakil presiden yang berasal dari kalangan pengusaha juga akan memahami kondisi pengusaha. Selain itu, aspirasi yang disampaikan pelaku usaha juga akan lebih cepat direspon.

Selain itu, ia juga berharap pemimpin ke depan dapat melanjutkan program kerja ekonomi yang telah ada saat ini.

“Pengusaha butuh keberlanjutan dan kebersinambungan, makanya kalau ada kata-kata perubahan, itu harus dijelaskan kepada kami. Perubahan untuk keberlanjutan atau perubahan dari nol,” kata dia.

Baca Juga: Ganjar - Anies Maju di 2024, Ini Harapan Pelaku Usaha

Karena menurut Sarman, apabila perubahan tersebut dimulai dari dari nol, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal bergerak lamban.

Lebih lanjut, ia meminta pemimpin baru nantinya probisnis dan pengusaha karena 80% perekonomian Indonesia digerakkan sektor swasta. Sehingga pemerintah sebagai regulator semestinya membuat kebijakan yang tidak menghambat dunia usaha dan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Ia berharap pemimpin ke depan dapat membangun perekonomian menuju Indonesia Emas 2045, investasi Ibu Kota Nusantara, hilirisasi sumber daya alam, bonus demografi dikelola baik, implementasi UU Cipta Kerja, dan dukung UMKM.

“Siapapun pemimpin ke depan, yang kita harapkan relasi hubungan itu jangan ke pengusaha-pengusaha besar saja. Masih ada 60 juta nasib pengusaha-pengusaha UMKM yang harus diselamatkan supaya ke depan dapat naik kelas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×