Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menggenjot program padat karya untuk mengantisipasi dampak wabah corona (Covid-19) terhadap masyarakat.
Kebijakan ini merupakan bagian dari refocusing program dan anggaran Kementerian PUPR di tahun 2020 untuk memitigasi wabah Covid-19.
Baca Juga: Kementerian PUPR dorong pemanfaatan teknologi konstruksi berbasis industri 4.0
"Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena PHK, maka kami refocusing untuk program padat karya senilai Rp 11,6 triliun," ungkap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto dalam acara webinar MarkPlus Industry Roundtable Sektor Konstruksi, Jumat (12/6).
Kementerian PUPR akan melaksanakan program padat karya antara lain program percepatan peningkatan tata guna air (P3TGAI), membangun akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH), pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.
Kemudian pembangunan kota tanpa kumuh, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah, penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat serta pengembangan rumah wadaya berupa pembangunan baru dan peningkatan kualitas.
Baca Juga: Survei MarkPlus: Proyek konstruksi melambat di tengah pandemi corona
Selanjutnya, Kementerian PUPR melakukan pembelian resin produksi Perhutani, membeli karet petani di provinsi penghasil karet serta subsidi perumahan. "Program ini dalam rangka memberdayakan masyarakat," ujar Trisasongko.
Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran untuk mendukung langsung penanganan Covid-19. Dukungan itu adalah pembangunan fasilitas penampungan/observasi/karantina di Pulau Galang, operasionalisasi Wisma Atlet Kemayoran untuk RS Darurat, serta renovasi Rumah Sakit Akademi UGM untuk RS Rujukan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News