kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Tower 6 Wisma Atlet Masih Disiagakan


Sabtu, 24 Desember 2022 / 20:30 WIB
Antisipasi Lonjakan Covid-19, Tower 6 Wisma Atlet Masih Disiagakan
ILUSTRASI. Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet akan berhenti beroperasi pada 31 Desember 2022.


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet akan berhenti beroperasi pada 31 Desember 2022. Namun, masih disisakan satu tower untuk antisipasi.

Kepala Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kolonel Mintoro Sumego mengungkap alasan masih menyisakan Tower 6 Wisma Atlet yang dibuka untuk perawatan pasien Covid-19.

Menurut dia, Tower 6 tetap dibuka untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, tower tersebut merupakan tempat yang ideal untuk dijadikan ruang perawatan pasien Covid-19.

Terlebih, akses pasien yang hendak menuju wisma atlet juga terbilang lebih mudah.

"Di Tower 6 juga adanya intensive care unit (ICU), intermediate unit (IMC) dan high care unit (HCU) yang jumlah tempat tidur ada 90 tempat tidur," kata Mintoro saat ditemui di RSDC Tower 1 Wisma Atlet Kemayoran, Sabtu (24/12).

Baca Juga: Epidemiolog Minta Pencabutan PPKM Tak Buru-Buru Dilakukan

Tak hanya itu, sebanyak 1.651 tempat tidur telah tersedia di tower 6. Hal itu, kata Mintoro, menunjukan kesiapan tower 6 untuk menghadapi lonjakan pasien Covid-19 jika sewaktu-waktu terjadi.

"Jadi nantinya kalaupun ada kelonjakan yang sifatnya mendadak, kita masih punya spare waktu," kata Mintoro.

"Misalnya, pasien sehari melonjak jadi 100 ya, kami masih punya waktu sekitar 16 hari untuk prepare," imbuh dia.

Mintoro menambahkan, peralatan medis yang tersedia di seluruh tower Wisma Atlet telah di alihkan untuk menunjang kebutuhan di Tower 6.

"Alat yang sudah ada, baik medis dan non-medis itu kami sudah inventarisasi semuanya di Tower 6 terutama alat-alat medis," kata dia.

"Sedangkan alat-alat lain yang memang sudah ada di Tower 7 atau tower lain itu memang milik tower situ. Nanti alat-alat lain, alat medis sudah kami alokasikan ke Tower 6," tambahnya.

Meski begitu, Mintoro belum dapat memastikan tower-tower lain akan kembali dibuka atau tidak jika lonjakan kasus Covid-19 terjadi di kemudian hari.

"Kami sesuai arahan pimpinan saja, bagaimana tidaklanjutnya tapi pada prinsipnya kami selalu siap baik materi maupun personel," imbuh dia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto sebelumnya membenarkan bahwa Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet akan berhenti beroperasi pada 31 Desember 2022.

Namun, satu tower masih disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. "Betul (berhenti beroperasi 31 Desember), tetapi masih disisakan satu tower untuk antisipasi perkembangan ke depan," ujar Suharyanto yang juga Ketua Satgas Covid-19, Jumat (23/12/2022).

Suharyanto menambahkan bahwa RSDC Wisma Atlet tidak akan tutup total. "Tower-tower lain ditutup karena sudah beberapa bulan tidak ada pasien, jadi efisiensi. Tetapi dalam rangka kontinjensi, satu tower yaitu Tower 6 tetap beroperasi," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Disebut sudah Memasuki Endemi Covid-19, Apakah Itu?

Penulis : M Chaerul Halim
Editor : Dani Prabowo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan RSDC Sisakan Tower 6: Antisipasi Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×