Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pada awal tahun 2015 bursa saham China bergerak perkasa, bahkan indeks saham China sempat tumbuh hingga 100%. Namun memasuki bulan Juni lalu indeks saham China mulai jatuh hingga ke terendahnya 30%.
Menurut Kepala Ekonom Bank Dunia (World Bank) untuk Indonesia, Ndiame Diop, jatuhnya harga saham China belum berdampak terhadap ekonomi China. Sebab, hingga saat ini pun kondisi ini belum mempengaruhi sektor riil negara tirai bambu tersebut. "Bila dibandingkan dengan harga saham sebelumnya, ini tidak begitu berdampak signifikan," ujarnya, Rabu (8/7).
Lebih lanjut menurut Diop, jatuhnya saham-saham China belum mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Walaupun saat ini China merupakan mitra dagang terbesar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. "Saat ini belum ada pengaruhnya terhadap dunia luar," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News