kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi yang Disepakati tahun depan Rp 338 Triliun


Kamis, 22 September 2022 / 10:04 WIB
Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi yang Disepakati tahun depan Rp 338 Triliun
Sejumlah pengendara motor antre untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Adau Migas Kalbar di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (13/9/2022).


Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Sebesar Rp 212 triliun di antaranya untuk subsidi energi, yakni Rp 21,5 triliun untuk BBM, Rp 117,8 triliun untuk elpiji tabung 3 kilogram (kg), dan Rp 72,6 triliun untuk tarif listrik.

Perlu dibatasi

Ekonom dari Institute foe Development of Economic and Finance (Indef) Abra Talattov menilai, anggaran kompensasi yang disediakan pemerintah energi tersebut bisa memenuhi kebutuhan kompensasi sampai akhir tahun. Dengan catatan, anggaran tersebut hanya untuk tahun berjalan di 2023.

Abra melihat, ICP tahun depan bisa melandai di bawah US$ 90 per barel.

Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Capai Rp 392,02 Triliun di 2023, Salah Satunya untuk IKN

"Melihat terhambatnya ekonomi global tahun depan, kemungkinan harga minyak mentah dunia juga akan menurun, dan produksi minyak mentah dari negara lain akan lebih stabil tahun depan," kata Abra.

Namun menurutnya, pemerintah lebih baik menyiapkan dana lebih untuk mengantisipasi jika asumsi ICP dan kurs tidak sesuai. Apalagi, akan ada risiko lain yang menyebabkan harga minyak mentah dunia tembus di atas US$ 100 per barel di awal 2023.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menambahkan, jika kebijakan subsidi dan kompensasi tahun depan tidak dibatasi maka anggaran dan konsumsi energi akan sulit dikendalikan.

Baca Juga: Pemerintah dan DPR Mengerek Anggaran Belanja K/L Jadi Rp 1.000,7 Triliun pada 2023

"Akan lebih baik jika misal dipatok subsidi Rp 2.000 per liter, kalau harga minyak naik tinggi ya harga BBM ikut naik," kata Eko.

Meski begitu, jika melihat potensi penurunan pertumbuhan ekonomi global di 2023, Eko memperkirakan anggaran kompensasi energi sebesar Rp 127,7 triliun akan cukup digunakan hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×