Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah akan mengubah mekanisme pemberian anggaran stimulus pabrik gula lantaran tidak terserap. Rencananya, dana tersebut akan dikucurkan sebagai bantuan langsung untuk membeli peralatan.
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran stimulus bagi pabrik gula berupa pemotongan harga investasi peralatan. Nilainya mencapai 273 miliar. Namun, Kementerian Perindustrian memperkirakan anggaran stimulus yang terserap hanya sebesar Rp120 miliar.
Sehingga Kementerian Perindustrian berinisiatif merevisi mekanisme pemberian stimulus tersebut. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, nantinya anggaran stimulus tersebut akan diberikan sebagai bantuan langsung untuk membeli peralatan pabrik gula.
Pemberian stimulus itu diberikan tidak hanya untuk off-farm (pembangunan dan revitalisasi PG), tapi juga on-farm (perluasan areal dan peningkatan produktivitas). Impor mesin dan peralatan diperbolehkan selama belum dapat diproduksi di dalam negeri. Kalaupun sudah diproduksi di dalam negeri, jumlahnya belum mencukupi.
Stimulus itu rencananya akan dilanjutkan pada 2012-2014 untuk mempercepat proses revitalisasi pabrik gula. Tahun ini, Kementerian Perindustrian tengah menggelar audit teknologi terhadap 10 pabrik gula, sedangkan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat tugas audit terhadap delapan pabrik. "Sehingga revitalisasi berlangsung efisien. Sisa 34 PG akan diaudit pada 2012," ucapnya, Senin (18/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
