kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran dipangkas, target laju ekonomi tetap 5,2%


Rabu, 03 Agustus 2016 / 20:14 WIB
Anggaran dipangkas, target laju ekonomi tetap 5,2%


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meskipun memutuskan untuk kembali memangkas belanja negara, pemerintah tidak akan memangkas asumsi makro yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2016. Sri Mulyani Indrawatai, Menteri Keuangan mengatakan, untuk pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2016 ini pemerintah tetap PD dengan asumsi 5,2% yang telah ditetapkan.

Untuk inflasi, tetap dipertahankan di level 4%, SBN 5,5%. "Hanya untuk nilai tukar rupiah diubah, tadinya 13.500 per dolar akan menggunakan nilai terbaru 13.300," katanya di Jakarta Rabu (3/8).

Untuk harga minyak, Sri mengatakan, pemerintah tetap menggunakan asumsi harga sebesar US$ 40 per barel dan lifting minyak 820 barel per hari. Untuk lifting gas, angka juga masih dipatok di 1.150 barel setara minyak per hari.

Pemerintah memutuskan kembali memangkas anggaran belanja mereka pada tahun anggaran 2016 ini. Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden Rabu (3/8) mereka memutuskan untuk memangkas anggaran sampai dengan Rp 133,8 triliun atau naik hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan pemangkasan belanja tahap I beberapa waktu lalu yang hanya sekitar Rp 50 triliun.

Sri mengatakan, pemotongan anggaran tersebut dilakukan untuk dua belanja. Pertama, anggaran belanja kementerian lembaga yang pemotongannya mencapai Rp 65 triliun.

Kedua, anggaran transfer daerah yang pemangkasannya mencapai Rp 68,8 triliun. Sri mengatakan, kebijakan pemangkasan dilakukan dengan beberapa pertimbangan.

Salah satunya, perkiraan penerimaan pajak sepanjang tahun 2016. "Perkiraaannya penerimaan negara tahun 2016 ini akan kurang Rp 219 triliun," katanya di Kantor Presiden.

Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan, keputusan pemangkasan belanja tersebut sudah disetujui Presiden Joko Widodo. "Ini keputusan mengikat bagi seluruh kementerian/ lembaga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×