kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Anggaran BGN Rp 217,86 Triliun di 2026, Ekonom: Tata Kelola MBG Masih Perlu Perbaikan


Rabu, 21 Mei 2025 / 18:52 WIB
Anggaran BGN Rp 217,86 Triliun di 2026, Ekonom: Tata Kelola MBG Masih Perlu Perbaikan
ILUSTRASI. Siswa menunjukkan hidangan makan bergizi gratis di SDN Cipayung 1, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis atau MBG mencapai 20 juta orang hingga Agustus 2025. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/bar


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan pagu indikatif belanja kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN tahun 2026 sebesar Rp 1.157,77 triliun. 

Dari jumlah tersebut, alokasi anggaran untuk Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 217,86 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, program usulan nasional pemerintah terus didorong. Salah satunya penguatan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).

Baca Juga: Soal Rencana Asuransi Makan Bergizi Gratis (MBG), Ini Kata Pengamat

Menanggapi hal tersebut, Direktur Ekseutif Center of Economic and law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, anggaran MBG yang terlalu besar menimbulkan berbagai risiko. 

Bhima menyebut, tata kelola MBG masih perlu perbaikan, termasuk kasus keracunan, administrasi pembayaran vendor, hingga masalah pengadaan barang jasa. 

Selain itu, risiko penyalahgunaan anggaran juga tinggi. Misalnya beberapa vendor yang ternyata dipotong biaya siluman dan porsi makanan yang tidak sesuai dengan standar kualitas.

"Khawatir penambahan dana tanpa perbaikan tata kelola yang signifikan hanya membuat efektivitas MBG di lapangan rendah," ujar Bhima kepada Kontan, Rabu (21/5).

Baca Juga: Ratusan Anak Keracunan Makanan MBG, Ini Cara Pertolongan Pertama Keracunanan Makanan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen pemerintahannya untuk mempercepat perbaikan ekonomi desa dan memperluas cakupan program makan bergizi gratis (MBG).

Ia bilang, program MBG telah menunjukkan hasil nyata dengan penerima manfaat yang terus bertambah.

“Hari ini sudah mencapai lebih dari 3 juta penerima manfaat dan dilaporkan kepada saya mungkin bulan depan akan sampai 4 juta dan seterusnya," ujar Prabowo pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5).

Targetnya pada November 2025, sebanyak 82,9 juta penerima manfaat anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima makan bergizi tiap hari.

Baca Juga: Mendag RI & Mendag Selandia Baru, Bahas Akses Pasar UMKM hingga Rencana Kerjasama MBG

Menurutnya program MBG tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil. Akan tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah.

Hal tersebut dikarenakan adanya peredaran uang di desa yang meningkat hingga 4 kali sampai 5 kali lipat.

“Peningkatan 400%, 500% mungkin belum pernah terjadi di negara manapun dalam waktu-waktu belakangan ini,” kata Prabowo.

Selanjutnya: IHSG Naik 0,67% Hari Ini (21/5), Net Buy Asing Tembus Rp 993 Miliar

Menarik Dibaca: APJATI Tegaskan Pentingnya Jalur Resmi untuk Pekerja Migran di Arab Saudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×