Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BALI. Pemerintah optimis Indonesia bisa naik status menjadi negara dengan pendapatan terbesar di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan meyakini dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia ke depannya akan menjadi negara dengan pendapatan yang besar.
Terlebih, pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 mampu naik 5,72% year on year (YoY). Padahal kondisi ekonomi global kian tertekan dan diambang resesi.
Luhut menilai pendapatan yang besar maka pertumbuhan ekonomi akan positif. Apalagi, harga komoditas yang tinggi telah mendongkrak nilai ekspor Indonesia Terlebih komoditas ekspor utama Indonesia yang melonjak, seperti batu bara, CPO, dan besi baja. Diharapkan, harga sektor komoditas tersebut tetap terjaga.
Baca Juga: Dukung KTT G20, ITDC Tandatangani Kesepakatan Bersama Penggunaan Kendaraan Listrik
"Commodity price kita tidak tergantung lagi hanya kepada itu. Saya tidak melihat alasan untuk kita tidak bisa tumbuh. Dengan kita tumbuh rata-rata 5,7% beberapa tahun ke depan, saya rasa kita akan sangat bisa menjadi negara berpendapatan tinggi," ujar Luhut pada acara Seminar Climate Change, Decarbonization, Sustainability & Green Economy yang diadkan oleh LPS di Bali, Rabu (9/11).
Luhut optimis dengan harga komoditas yang terus positif, perekonomian Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di dunia. Hal ini mulai terlihat pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 yang sebesar 5,72%. Ia optimis ekonomi akan terus membaik di tahun-tahun berikutnya.
"Semua apa yang kita lakukan sesuai dengan planning tadi, saya kira 2045 atau 2050 kalau orang meramalkan kita keempat besar ekonomi dunia bukan hal yang aneh. Karena GDP kita di 2030 kira-kira US$ 3 triliun sampai US$ 3,5 triliun," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News