kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ancaman Krisis Pangan Menghantui, Pemerintah Janjikan Peningkatan Produksi


Sabtu, 15 Oktober 2022 / 06:34 WIB
Ancaman Krisis Pangan Menghantui, Pemerintah Janjikan Peningkatan Produksi
Petani memanen padi di sawah/Wilmar Padi Indonesia, Ancaman Krisis Pangan Menghantui, Pemerintah Janjikan Peningkatan Produksi.


Reporter: Lailatul Anisah, Ratih Waseso, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman krisis pangan menghantui banyak negara, termasuk Indonesia. Faktor perubahan iklim membuat produksi pangan global menurun. Negara produsen pun memilih untuk mengamankan stok demi mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri. Alhasil, harga pangan impor menjadi lebih mahal.

Kondisi ini membuat ketahanan pangan nasional menjadi pertaruhan. Dus, Indonesia dituntut mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri sehingga tak selalu bergantung pada impor.

Saat ini, Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah memperkuat produksi untuk tiga komoditas pangan utama; beras, jagung dan kedelai.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan Suwandi mengatakan pemerintah optimistis beras dan jagung akan swasembada di tahun 2023. Sedangkan produksi kedelai akan ditingkatkan tahun depan.

Baca Juga: Strategi Kementan Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Tahun Depan

"Tahun depan kami ditugaskan Presiden untuk swasembada jagung dan mempertahankan swasembada beras," ujar Suwandi ketika, Jumat (14/10).

Sementara untuk kedelai, akan menggunakan benih unggul sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas, yang saat ini rata-rata 1,5 ton-2 ton per hektare (ha) diupayakan menjadi 3 ton-4 ton per ha.

Ini artinya, produksi kedelai lokal diharapkan bisa naik dua kali lipat dari posisi saat ini yang sekitar 200.000 ton.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, untuk mengantisipasi krisis pangan pemerintah menyiapkan tiga strategi.

Pertama, meningkatkan produksi, baik dengan memperluas lahan produksi maupun menggenjot produktivitas.

Kedua, diversifikasi pangan lokal serta menyiapkan substitusi pangan impor, seperti sorgum untuk menggantikan gandum.

Baca Juga: Perubahan iklim Pengaruhi ketahanan Pangan, Berikut Mitigasi dari Bapanas

Ketiga, menyiapkan pertanian modern yang tidak bergantung pada iklim dan musim tanam.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×