Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman default utang Amerika Serikat (AS) berpotensi menahan inflow ke Indonesia. Sementara data Bank Indonesa (BI) pada 26-27 April 2023 menunjukkan modal asing masuk tercatat sebesar Rp 6 triliun, baik ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham.
Ekonom MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi bilang memang ada inflow ke SBN meski rsiko eksternal dari debt ceiling dan banking turmoil juga turut meningkat. Meski demikian, Tirta sebut itu sebenarnya menunjukkan keyakinan investor terhadap fundamental Indonesia.
“Kebijakan fiskal dengan agenda konsolidasi, inflasi yang mulai melandai serta penguatan rupiah dan real yield yang masih menarik di SBN terutama pada tenor pendek memang memicu inflow,”ujar Tirta kepada Kontan, Senin (1/5).
Baca Juga: IHSG Naik 1,42% Dalam Sepekan, Ini Sentimen Penopangnya
Ke depan, Tirta memprediksi kalau inflow masih akan tetap ada karena fokus investor sekarang mencari yield menarik dengan risiko lebih terukur.
“Apalagi dalam tiga tahun terakhir sejak covid, asing sudah outflow dari SBN, wajar kalau sekarang asing melirik lagi SBN,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia bilang bahwa kecenderung rupiah untuk menguat juga masih terbuka dan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) akan menjadi katalis positif untuk likuiditas valas di dalam negeri.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Koreksi Terbatas Pada Selasa (2/5), Berikut Saham yang Dapat Dicermat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News