Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menganggap RJ Lino terbawa emosi saat mengancam akan meletakkan jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II pasca-dilakukannya penggeledahan kantornya oleh Tim Bareskrim Mabes Polri.
Sofyan Djalil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, setelah dipanggil Presiden mengatakan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino terbawa emosi. "Ya itu orang emosi, karena sudah emosi, karena sudah menyelesaikan port, dia sudah emosi jadinya dia katakan seperti itu," katanya, Senin (31/8).
Ia juga membenarkan jika dirinya telah menelepon RJ Lino karena sebelumnya yang bersangkutan mengirimkan SMS kepadanya. Sofyan tidak mengetahui jika ternyata pembicaraan antara dirinya dengan Lino melalui telepon itu dibuka kepada wartawan melalui speaker.
"Betul. Saya telepon karena dia kirim SMS karena kantornya digeledah, begitu dia SMS dan saya selesai rapat, saya telepon Pak RJ Lino rupanya dia lagi di tengah wartawan, dia marah, dia lagi emosi sekali. Maka dia bukalah itu, padahal saya cuma katakan empati saja, ingin tanya apa perkaranya," kata Sofyan.
Sofyan dan Lino diketahui memiliki hubungan yang sangat dekat bahkan Lino sendiri diangkat sebagai Dirut PT Pelindo II (Persero) oleh Sofyan yang ketika itu menjabat sebagai Menteri BUMN. "Dia saya angkat pada 2008 waktu itu kita mencari direksi, ada beberapa kandidat, saya cari, kemudian saya bilang Pak Lino, kita interview luar biasa itu. Akhirnya kita bikin panel tentang visi misi dia," katanya.
Sofyan mengaku tidak salah telah mengangkat Lino karena terbukti kinerjanya luar biasa. Beberapa indikator keberhasilan Lino di antaranya mampu memperbaiki kinerja BUMN tersebut.
"Misalnya beberapa indikator, kontainer waktu dia masuk cuma 3,8 juta (TEUS) sekarang sudah hampir 7 juta (TEUS), dengan cuma membeli peralatan, tak hanya di Tanjung Priok tapi juga Pontianak, banyak sekali perbaikan-perbaikan," kata Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News