kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Aliran Modal Asing Masuk Rp 6,43 Triliun di Pekan Pertama Oktober 2025


Minggu, 12 Oktober 2025 / 12:55 WIB
Aliran Modal Asing Masuk Rp 6,43 Triliun di Pekan Pertama Oktober 2025
ILUSTRASI. BI catat aliran modal asing masuk Rp 6,43 triliun pada pekan pertama Oktober 2025 dengan Rp 2,48 triliun di pasar saham dan Rp 5,14 triliun di SBN


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri atau capital inflow sebesar Rp 6,43 triliun pada pekan pertama Oktober 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun BI dari transaksi pasar keuangan domestik periode 6 hingga 9 Oktober 2025, dana asing tercatat masuk atau nonresiden beli neto dari pasar saham dan surat berharga negara (SBN).

“Terdiri dari beli neto sebesar Rp 2,48 triliun di pasar saham dan Rp 5,14 triliun di pasar SBN,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi  BI Ramdan Denny Prakoso, Jumat (10/10/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Guyur Dana ke Bank Daerah, Ini Catatan Ekonom!

Meski demikian, seiring dengan masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia justru tercatat meningkat. Ini terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 9 Oktober 2025 sebesar 78,37 bps, naik dibanding dengan 3 Oktober 2025 sebesar 77,22 bps. Padahal ketika aliran modal asing masuk, CDS biasanya menurun.

Adapun selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 9 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham dan Rp132 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp26,46 triliun di pasar SBN.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Denny.

Dalam kesempatan berbeda, Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai, CDS meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indoensia, disebabkan oleh efek negatif dari tekanan global, utamanya terkait dengan tensi perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) yang meningkat.

“Sehingga itu mengaruhi pasar emerging market seperti Indonesia. Biasanya biaya asuransi untuk melakukan investasi di emerging market seperti kita karena imbasnya jadi lebih mahal,” tutur Myrdal kepada Kontan, Minggu (12/10/2025).

Baca Juga: Dana Asing Masih Keluar dari Bursa, Ada Rotasi Minat ke Saham Konglomerasi?

Faktor lainnya, yakni terkait dengan dampak shutdown di AS, membuat CDS Indonesia sulit turun, walaupun sempat mengalami penurunan dari level di atas 80. Tapi sekarang balik lagi mendekati ke level 80.

Sementara itu, dari sisi domestik, Myrdal melihat pelaku pasar tampaknya masih bersikap wait and see terhadap perkembangan dan implikasi dari kebijakan Menteri Keuangan yang baru. Yakni Purbaya Yudhi Sadewa.

Selanjutnya: Konsumsi Akhir Tahun Diproyeksi Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Emiten Unggas

Menarik Dibaca: 5 Alasan PHK yang Tidak Memberi Pesangon yang Wajib Kamu Ketahui Sekarang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×