kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Akselerasi sistem pembayaran, negara-negara G20 bakal bahas cross border payment


Selasa, 14 September 2021 / 21:18 WIB
Akselerasi sistem pembayaran, negara-negara G20 bakal bahas cross border payment
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Negara-negara G20 akan menghelat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, dalam pertemuan tersebut nantinya, akan ada beberapa kerja sama yang akan dibangun, terutama dalam hal bank sentral. 

“Kami akan membangun kerja sama di bidang sistem pembayaran di era digital. Apalagi, dengan pandemi Covid-19 menunjukkan digiatlisasi makin cepat di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujar Perry dalam konferensi pers G20, Selasa (14/9). 

Dalam hal ini, Perry memerinci, negara-negara G20 akan mengakselerasi kerja sama digitalisasi sistem pembayaran antar negara atau yang disebut dengan cross border payment

Baca Juga: Pemerintah hendak tawarkan global bond tenor 40 tahun

Ini ditujukan untuk sistem pembayaran nantinya mengatasi berbagai permasalahan, menurunkan biaya, mempercepat dan memperluas akses, serta mendukung percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. 

Selain itu, kerja sama juga mencakup inisiatif untuk mengeluarkan mata uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC). Termasuk juga, Perry akan berbicara terkiat rencana Indonesia menerbitkan rupiah digital. 

Fokus terkait CBDC adlaah, bagaimana CBDC akan menjadi alat pembayaran sah suatu negara. Dalam hal ini, tak menutup kemungkinan bank sentral akan menerbitkan sendiri mata uang digital atau akan bekerja sama dengan swasta. 

Kemudian, bagaimana CBDC akan mendukung tugas bank sentral di bidang moneter, sektor keuangan, sistem pembayaran, dan pelayanan ekonomi. Sekaligus, mendukung CBDC untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan. 

Selanjutnya: BI proyeksikan tapering off terjadi pada bulan November 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×