CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Akibat virus corona, Moody’s proyeksi PDB Indonesia tumbuh di bawah 5% tahun ini


Senin, 17 Februari 2020 / 22:18 WIB
Akibat virus corona, Moody’s proyeksi PDB Indonesia tumbuh di bawah 5% tahun ini
ILUSTRASI. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan, sebany


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody’s Investors Service belum lama ini menyematkan peringkat utang Baa2 dengan outlook stabil untuk pemerintah Indonesia. Namun, lembaga pemeringkat internasional ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melemah ke bawah level 5% pada tahun 2020.

“Kami melihat pertumbuhan PDB akan melambat ke bawah 5% di 2020, seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah dan tingkat permintaan China terhadap komoditas yang melesu sebagai dampak mewabahnya virus corona,” tulis Moody’s Vice President and Senior Analyst Anushka Shah dalam keterangannya, Senin (17/2).

Kendati mengalami perlambatan, Anushka memandang perekonomian Indonesia tetap melampaui negara-negara dengan peringkat utang Baa lainnya, sehingga memiliki potensi untuk turut meningkatkan penerimaan secara rata-rata.

Baca Juga: Ekonom meramal virus corona bikin utang luar negeri melambat tahun ini

Pasalnya, Moody’s menilai penerimaan negara pada level 12,4% dari PDB sepanjang tahun 2019 lalu tergolong lemah. Tingkat penerimaan negara Indonesia berada di bawah rata-rata negara berperingkat Baa yang sebesar 27,6% dari PDB, serta merupakan yang terendah di antara seluruh negara berperingkat investment-grade.

Anushka memandang penerimaan negara yang tumbuh lemah berpotensi membebani kemampuan Indonesia melunasi utang. Untungnya, Moody’s melihat Indonesia masih memiliki kedisiplinan fiskal yaitu batasan defisit APBN maksimal 3% dari PDB.

Dengan defisit anggaran yang relatif rendah tersebut, pemerintah Indonesia mampu menjaga beban utang pada porsi 30% terhadap PDB di tahun 2019, atau berada di bawah rata-rata porsi utang negara berperingkat Baa yang mencapai 47,3% dari PDB.

Baca Juga: BPS: Indonesia bisa jaga momentum pertumbuhan dari ekonomi domestik

Adapun, Moody’s berharap reformasi yang bertujuan mengurangi sejumlah kendala struktural ekonomi dan fiskal akan terus berlanjut, meskipun secara bertahap atau dengan kemajuan yang relatif lambat seperti yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×