Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TNI AU baru-baru ini menghentikan operasional salah satu pesawat legendaris mereka, C-130B Hercules dengan nomor registrasi A-1303, melalui upacara yang dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 32, Letkol Pnb Fandi Abdillah Pulungan, dan Komandan Satuan Pemeliharaan 15, Letkol Tek Yanwar Nur Maulidi.
Pesawat ini telah mengabdi selama lebih dari enam dekade, terlibat dalam berbagai operasi militer dan misi kemanusiaan yang memperkuat kedaulatan dan memberi bantuan kemanusiaan di Indonesia.
Sejarah Kedatangan dan Pengabdian C-130B Hercules di Indonesia
Dikutip dari airspace-review, pesawat C-130B Hercules A-1303 tiba di Indonesia pada 28 Oktober 1960 sebagai bagian dari pengadaan 10 unit pesawat Hercules C-130B yang diperoleh dari Amerika Serikat. Ke-10 pesawat tersebut diberi nomor registrasi A-1301 hingga A-1310, terdiri dari delapan unit angkut dan dua unit tanker (A-1309 dan A-1310).
Baca Juga: Aksi Prajurit TNI AL saat Melumpuhkan Musuh Tuai Pujian dari Tentara Australia
Pesawat pertama tiba di Pelabuhan Udara Kemayoran, Jakarta pada 18 Maret 1960, diterbangkan langsung dari Amerika Serikat oleh para pilot dan awak Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Penerbangan ini menjadi tonggak penting karena merupakan penerbangan internasional pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh personel AURI.
Peran dalam Berbagai Operasi Militer dan Kemanusiaan
Pesawat Hercules A-1303 telah berperan penting dalam sejumlah operasi militer besar Indonesia, antara lain:
- Operasi Trikora: Berkontribusi dalam upaya pengembalian Irian Barat ke pangkuan NKRI.
- Operasi Dwikora: Mendukung pertahanan nasional dalam menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.
- Operasi Seroja: Mendukung operasi militer di Timor Timur.
- Operasi Kilat 64 dan Kilat 68: Operasi pengamanan dan mobilisasi cepat untuk menjaga stabilitas nasional.
- Operasi Pepera: Mendukung proses Penentuan Pendapat Rakyat di Irian Barat.
Selain operasi militer, Hercules A-1303 juga digunakan dalam berbagai misi kemanusiaan, termasuk operasi penanggulangan bencana dan dukungan VIP/VVIP, menunjukkan fleksibilitas dan daya tahannya dalam berbagai situasi.
Perpindahan Operasional dan Perawatan
Sejak kedatangannya, seluruh pesawat C-130B ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Namun, pada tahun 1981, seluruh pesawat C-130B yang merupakan versi badan pendek dialihkan ke Skadron Udara 32 di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Baca Juga: Empat Kapal Perang Rusia Terlibat Latihan Militer Bareng TNI AL di Laut Jawa
A-1303 sendiri telah menjalani berbagai perawatan berat dan peningkatan kemampuan, termasuk retrofit dan upgrade pada tahun 2016 di Satuan Pemeliharaan 15, Depo Pemeliharaan 10, Bandung, yang dilakukan bekerja sama dengan Airod, Malaysia. Program ini memastikan pesawat tetap layak operasional dan mampu memenuhi kebutuhan tugas TNI AU.
Mengakhiri Pengabdian yang Abadi
Setelah 63 tahun mengabdi, C-130B Hercules A-1303 akhirnya dipensiunkan. Pesawat ini menjadi saksi sejarah dan simbol ketangguhan TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara dan memberi bantuan kemanusiaan di saat genting. Terima kasih kepada A-1303, Sang Penjelajah yang abadi namanya dalam sejarah TNI AU dan Indonesia.
Selanjutnya: 6 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Sebelum dan Selama Jadwal Penerbangan
Menarik Dibaca: 6 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Sebelum dan Selama Jadwal Penerbangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News