Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meyakini tak ada skenario untuk menggalkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) demi tetap menjadikan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum partai itu.
"Yang saya ketahui, Aburizal tidak akan maju, Agung Laksono juga. Ini harus jadi catatan penting dengan demikian tidak terjadi seperti apa yang dikatakan skenario," ujar Akbar saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Kamis (5/5).
Akbar optimistis kader Golkar hingga akar rumput ingin adanya pergantian kepemimpinan. Walaupun secara hukum, Aburizal masih sah menjabat sebagai Ketum Golkar hingga 2019 mendatang.
"Dalam kata lain, kepemimpinan lama sudah selesai. Menurut saya, itu (skenario) tidak terjadi meski validitasnya masih bisa dianggap sah," kata Akbar.
Sebelumnya, Ketua Organizing Committee Munaslub Golkar, Zainuddin Amali mengakui, ada sejumlah usulan agar munaslub tidak perlu memilih ketua umum baru, tetapi hanya menetapkan kepengurusan yang sudah disahkan Menkumham.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae menilai, Munaslub Partai Golkar tak perlu lagi diselenggarakan. Hal itu tidak perlu karena adanya SK Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan Golkar Munas Bali periode 2014-2019.
Kepengurusan yang disahkan itu dipimpin Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekjen. Kubu Agung Laksono yang sebelumnya tergabung dalam Munas Ancol juga diakomodasi di dalamnya.
"Pada dasarnya, kepengurusan rekonsiliasi sudah lahir," ucap Ridwan. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News