Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam dan mengutuk pelaku kekerasan kepada Luviana dan jurnalis yang meliput demontrasi di depan kantor pribadi Surya Paloh, pemilik Metro TV dan pendiri Partai Nasional Demokrat (Nasdem), di kawasan Menteng. Aksi kekerasan ini terjadi sekitar pukul 14.10 WIB, Rabu (16/1).
"Kami meminta Kepolisian mengusut dan menyeret pelaku kekerasan dan pengrusakan alat-alat demonstrasi," kata Ketua AJI Jakarta Umar Idris dalam siaran persnya, Rabu (16/1).
Menurut AJI Jakarta, tindak kekerasan ini dilakukan orang yang terafiliasi dengan Nasdem. Pelaku berjumlah sekitar 30 orang.
Dalam aksi kekerasan ini, pelaku memaksa wartawan TVRI menghapus gambar demontrasi ini. Wartawan yang meliput aksi melalui blackberry juga diminta untuk menghapus tulisan maupun foto yang tersimpan di dalam blackberry.
Pelaku keluar dari kantor Partai Nasdem dan langsung melakukan kekerasan kepada massa aksi yang berjumlah 19 orang. Mereka mengejar massa demontrasi hingga kocar kacir dan menghancurkan kaca mobil komando yang dibawa oleh para demontran.
Luviana adalah asisten produser Metro TV yang di-PHK secara sepihak tanpa kesalahan yang dibenarkan oleh undang-undang oleh manajemen dan pemilik Metro TV, Surya Paloh. Kasus ini mencuat awal tahun 2012 lalu dan hingga kini tidak ada penyelesaian. Kasus ini semakin mencuat karena Metro TV menghentikan gaji luviana sejak Juni 2012 meskipun belum ada putusan tetap dari pengadilan terhadap PHK tersebut.
Luviana adalah pengurus dan anggota AJI Jakarta. Saat ini AJI Jakarta sedang mendampingi kasus ini secara litigasi dan non litigasi bersama LBH Pers, Aliansi Melawan Topeng Restorasi (Metro), dan Aliansi Sovi (Solidaritas Perempuan untuk Luviana).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News