kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Ahok: Uang pungutan di Kampung Deret bukan pungli


Rabu, 12 Maret 2014 / 07:05 WIB
Ahok: Uang pungutan di Kampung Deret bukan pungli
ILUSTRASI. Informasi cara mendapatkan promo XXI cukup bayar Rp 33.333 pakai kartu debit Jenius


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

\JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, uang yang dimintai kepada warga Kampung Deret Pisangan Timur, Jakarta Timur, bukan merupakan pungutan liar. Hal ini berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh masyarakat. Uang itu pun, kata dia, bukan untuk jasa konsultan, melainkan diberikan kepada pekerja konstruksi yang bekerja di lokasi tersebut.

Menurut Basuki, jumlah uang yang diminta sebesar Rp 1 juta per keluarga. Uang tersebut dikumpulkan di tiap ketua RT. "Saya sudah selidiki, itu bukan konsultan yang pungli, tetapi itu atas kesepakatan semua RT. Masyarakat ngumpul, ada berita acaranya kok. Tukang-tukang kan pada nginep, jadi itu untuk uang makan mereka," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Dengan demikian, kata Basuki, tidak ada yang salah dari tata cara pungutan tersebut. Ia pun menilai uang tersebut sebagai hibah dari warga kepada para tukang. "Terus saya baca ada laporan warga bahwa bahan-bahannya di mark-up, ada masyarakat yang protes, itu juga saya cek tidak ada. Kalau ada pun, mereka pasti sudah berembuk," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga penerima program kampung deret di RW 015 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, diminta membayar tip untuk konsultan kampung deret sebesar dua persen dari uang renovasi rumah yang diterima. Umumnya, warga yang takut jika dana renovasi rumah tak cair pun akhirnya memberikan tip itu. Namun, ada pula yang menolak. Akan tetapi, dengan alasan tenggang rasa dan faktor intimidasi, umumnya warga enggan mengungkapkan secara terbuka soal kutipan.

Hanya beberapa warga yang bersedia mengungkapkannya karena dana renovasi rumah yang diterima juga sangat terbatas. Warga menyebutkan bahwa sekelompok orang yang meminta itu berasal dari konsultan kampung deret di Kelurahan Pisangan Timur, yaitu PT Ambara Puspita.

Namun, sekelompok orang itu turut dibantu ketua kelompok koordinator kampung deret yang juga warga setempat. Berdasarkan mekanisme pembangunan kampung deret yang diterapkan selama ini, uang pembangunan disalurkan langsung melalui seorang warga yang ditunjuk sebagai koordinator. Kemudian, uang tersebut dikelola sendiri oleh masyarakat. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×