Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja menghadiri serta menjadi salah satu pembicara dalam silaturahmi sinergitas tiga pilar (TNI-Polri-Pemda) di GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta Selatan, Kamis (25/9). Dalam silaturahmi yang turun dihadiri oleh Lurah, Camat, personel Babinsa, dan Babinkamtibmas; Basuki bercerita kisahnya mendapat penolakan berbagai pihak untuk dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ini ketiban pulung (Jokowi), bukan Lulung ya bapak-bapak, ibu-ibu, ha-ha-ha. Kalau Pak Jokowi dilantik menjadi Presiden, otomatis saya menjadi gubernur, suka atau tidak suka, itu susah dilawan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu sambil tertawa.
Para personel Babinsa dan Babinkamtibmas yang memadati Hall A GOR Soemantri Brojonegoro pun tertawa mendengar celetukan Basuki tersebut.
Basuki mengaku sudah "kenyang" menghadapi ancaman dan penolakan warga. Apabila pada Pilkada DKI 2012 lalu, Basuki menjadi calon gubernur tanpa didampingi Joko Widodo, ia mungkin tidak terpilih. Sebab, lanjut Basuki, dia merupakan warga minoritas.
"Saya ini dobel minoritas. Sudah turunan Tionghoa, nonmuslim, dari Belitung lagi. Enggak tahu nanti isu apa lagi yang mau dilempar? Ha-ha-ha," kata Basuki lagi.
Salah satu isu berlatarbelakang suku agama ras dan antargolongan (SARA) yang baru-baru ini terjadi adalah isu pelarangan pemotongan hewan kurban. Basuki menjelaskan, pihaknya memang melarang penjualan hewan kurban, khususnya penjualan di atas jalur hijau dan taman.
Pelarangan itu bukan berarti melarang penjualan hewan kurban secara keseluruhan. Kebijakan yang tertuang dalam Ingub Nomor 67 Tahun 2014 itu kemudian digunakan sebagian pihak untuk "menyerang" Basuki dengan isu SARA.
"Contohnya di Tanah Abang, di sepanjang jalan itu tidak boleh berjualan hewan kurban. Kami sudah siapkan lahan untuk berjualan dan memotong hewan kurban? Mereka yang teriak-teriak menolak kebijakan ini paling preman yang menyewa lahan buat jual hewan kurban," kata Basuki.
Dalam acara itu turut dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya Unggung Cahyono, Komandan Korem 051/Wkt Kolonel Infanteri Rudianto, Kepala Biro KDH KLN Heru Budi Hartono, lima Wali Kota, dan pejabat SKPD DKI lainnya. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News