Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku geram kepada manajemen Sea World yang tidak mematuhi peraturan yang telah disepakati dengan PT Pembangunan Jaya Ancol. Menurut Basuki, kontrak Build-Operate-Transfer (BOT) yang dimiliki Sea World sudah kedaluwarsa.
"Itu penafsiran lucu dari Sea World. Mereka BOT selama 25 tahun, ada opsi sambung (kontrak) 20 tahun. Penafsiran kami, setelah 25 tahun, (pengelolaan Sea World) balik ke kami enggak? Balikin dulu dong. Tafsir mereka tidak dikembalikan, tambah 20 tahun, baru dikembalikan ke kami, mana masuk akal begitu," kata Basuki geram, di Balaikota Jakarta, Kamis (2/10).
Perjanjian BOT yang dilanggar oleh manajemen Sea World itu kemudian dibawa oleh PT Pembangunan Jaya Ancol ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Kata Basuki, BANI sepakat dengan tafsiran PT Pembangunan Jaya Ancol, sebagai BUMD DKI.
Hal lain yang membuat Basuki semakin geram, setelah PT Pembangunan Jaya Ancol mengambil alih kawasan itu, Sea World tidak mau beranjak. "Ya sudah, kami bubarkan dan ambil alih (lahan Sea World). Dia malah enggak mau pergi, ya sudah ditutup saja," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku geram dengan pemilik Sea World, Lippo Group. Ia mengaku tidak menyukai cara grup itu berbisnis. Terlebih, hingga saat ini, Sea World masih merespons pelayanan tiket online bagi para pengunjung. Padahal, PT Pembangunan Jaya Ancol sudah menutup Seaworld.
"Makanya kami kirim surat saja ke pengadilan, suruh sita aset. Lahan di sana punya kami. Lippo Group sudah BOT 25 tahun, masak bandel banget begitu sih? Lippo Group tuh begitu main politiknya. Saya minta Ancol bereskan masalah ini," kata Basuki kesal.
Dalam perjanjian yang dibuat tahun 1992, Sea World mengelola wahana akuarium raksasa itu hingga Juni 2014. Namun, Sea World dianggap tidak mematuhi perjanjian dan tetap beroperasi secara komersial.
Mulai Sabtu (27/9) kemarin, PT Pembangunan Jaya Ancol terhitung telah menutup operasional Sea World, yang dikelola PT Sea World Indonesia oleh Lippo Group. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News