kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ahok: Jangankan Apindo, rakyat pun rugi ada banjir


Rabu, 29 Januari 2014 / 11:12 WIB
Ahok: Jangankan Apindo, rakyat pun rugi ada banjir
ILUSTRASI. Tim Ikan Tio Ciu ala Hongkong tergolong ke dalam makanan sehat namun tak terasa hambar (Dok/Indofood Solutions)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bencana banjir tidak hanya membuat para pengusaha merugi, namun warga Jakarta pun mengalami hal yang sama.

"Jangankan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), rakyat juga merasa rugi kalau ada banjir," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Menurut Ahok, persoalan banjir yang berdampak pada menghambatnya produksi barang maupun jasa sehingga pengusaha merugi ini, bukan terjadi hanya pada masa setahun lebih dirinya menjabat bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Maka itu, kenapa kami diminta ke Jakarta untuk menyelesaikan itu (banjir), yang sudah puluhan tahun tidak pernah selesai," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan, akibat banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, pengusaha mengalami kerugian yang cukup besar. Nilai kerugian tersebut mencapai Rp 200 miliar.

Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, kerugian yang harus ditanggung para pengusaha sejak terjadinya banjir di beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terus meningkat kerugiannya.

"Kerugian karena banjir itu makin hari makin bertambah, kemarin Rp 100 miliar per hari, tapi kalau sekarang mencapai Rp 200 miliar per hari," kata Sofjan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Dia menjelaskan, peningkatan jumlah kerugian yang harus diterima oleh para pengusaha di Indonesia lantaran, ketika banjir melanda, pendistribusian barang logistik siap kirim menjadi terhambat. Menurut dia, saat ini para pengusaha tengah mencari cara bagaimana mengurangi angka kerugian akibat banjir.

"Karena logistik kita makin parah. Kapal juga tidak bisa datang pada waktunya, sekarang ini bagaimana menyelamatkan barang," tambahnya. (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×