kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahli epidemiolog beri peringatan terkait varian baru virus corona B.1.1.529


Jumat, 26 November 2021 / 20:09 WIB
Ahli epidemiolog beri peringatan terkait varian baru virus corona B.1.1.529
ILUSTRASI. Ahli epidemiolog beri peringatan terkait varian baru virus corona B.1.1.529


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ahli epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memberikan warning atau peringatan terkait munculnya varian baru virus corona B.1.1.529 yang terdeteksi pertama kali di Botswana, Afrika.

Pasalnya selain berpotensi lebih menular, varian baru virus corona B.1.1.529 tersebut juga disebutkan bisa menjadi super varian.  Terlebih dari sisi mutasi, varian baru virus corona B.1.1.529 tersebut mempunyai mutasi melebih varian delta dan beta. 

“Artinya itu kan memengaruhi kecenderungan dia (B.1.1.529) cepat menular,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

Dari data epidemiologi, penularan varian baru virus corona B.1.1.529 diketahui juga menunjukkan adanya hal tersebut. 

Baca Juga: Ini yang Perlu Anda Ketahui Tentang B.1.1.529, Varian Baru Virus Corona

Hal itu terlihat misalnya di Provinsi Guateng, Afrika Selatan yang menjadi lokasi asal virus tersebut, di mana dalam 3 minggu terakhir positivy rate-nya naik dari 1 menjadi 30%.

“Ini satu tanda yang sangat serius. Karena kalau cepat menular ia akan cepat memberikan beban untuk fasilitas kesehatan termasuk perawatan ICU maupun kematian seperti halnya gelombang kedua kemarin,” kata Dicky. 

Varian Botswana memiliki mutasi paling banyak 

Selain itu, pihaknya juga mengkhawatirkan mengenai potensi virus dalam menginfeksi orang yang sudah terpapar varian delta dan beta maupun yang sudah terinfeksi. 

Baca Juga: Kena efek varian baru corona, harga Bitcoin terjungkal ke bawah US$ 55.000

“Kabar baiknya, ini masih mudah terdeteksi PCR,” katanya lagi. 

Dicky menyebut, varian Botswana ini memiliki mutasi paling banyak dalam tubuhnya. 

Di mana 9 mutasi adalah yang terdeteksi sama dengan varian sebelumnya yakni alfa, beta, gama dan delta. Adapun sisanya setidaknya ada 32 mutasi baru. “Jadi kalau lihat mutasinya, ini kabar buruk,” paparnya. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×