kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agung Laksono dkk tolak hadiri Munas Golkar


Minggu, 30 November 2014 / 14:03 WIB
Agung Laksono dkk tolak hadiri Munas Golkar
ILUSTRASI. Simak jenis bantal yang paling tepat untuk Moms sesuai dengan posisi tidur yang paling sering Anda lakukan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ULUWATU. Agung Laksono dan calon ketua umum lainnya yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar tak akan hadir dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Westin and Resort di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11) malam.

Keputusan tersebut diambil karena rekonsiliasi antara kubu Agung dan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang diupayakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, tak berhasil.

"Pak Agung sudah tutup pintu rekonsiliasi, tidak akan ada yang datang (ke Munas)," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Leo Nababan di Uluwatu, Bali, Minggu (30/11) siang.

Menurut dia, kesepakatan tersebut tidak membuahkan hasil karena Munas pada Januari 2015 ditolak oleh Aburizal. Aburizal justru mengusulkan Munas akan diadakan pada Oktober atau Desember 2015.

"Kalau Desember 2015 setahun lagi, kelamaan," tambah Leo.

Aburizal juga, lanjut dia, tidak mau mengubah metode Munas Bali yang dianggap kubu Agung tidak demokratis. Kubu Agung ingin dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah I (tingkat provinsi) dan II (kabupaten/kota) dinolkan terlebih dahulu dalam Munas. Nantinya, DPD akan memilih secara tertutup untuk menentukan siapa saja calon ketua umum yang bisa mendapat dukungan 30 persen sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Tapi itu ditolak. Aburizal maunya pakai surat dukungan sejak awal. Itu tidak demokratis namanya," kecam Leo.

Leo menilai, surat dukungan dari DPD II untuk Aburizal sudah diintervensi oleh DPD I yang kebanyakan memang mendukung Aburizal. Menurut dia, DPD II terancam dipecat oleh DPD I jika tidak mendukung Aburizal.

"Surat mandat harus diketahui DPD, banyak yang sudah dipecat karena membangkang. Sumatera Utara ada satu, Papua ada delapan, Lampung ada lima," ujarnya.

Selain Agung, tim penyelamat Partai Golkar beranggotakan Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, Laurence Siburian, serta Zainal Bintang. Tim ini nantinya juga akan menggelar Munas IX Partai Golkar pada Januari 2015. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×