kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Munas Golkar di Bali bahas program, bukan Ketua?


Sabtu, 29 November 2014 / 20:33 WIB
Munas Golkar di Bali bahas program, bukan Ketua?
Aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/6/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengungkap hasil pertemuannya dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang berlangsung kemarin malam. Menurut Agung, Akbar memang menawarkan konsolidasi untuk mengatasi pertentangan antara tim penyelamat dengan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun, syarat yang diajukan Aburizal ditolak tim penyelamat.

"Awalnya ada titik terang. Keduanya sama-sama ingin menunda. Tapi ternyata dari sana tidak tulus. Pak ARB (panggilan Aburizal) tetap ingin munas," kata Agung Laksono saat dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11).

Agung memaparkan, kubu Aburizal beralasan tidak bisa lagi membatalkan munas, karena persiapan sudah dilaksanakan dengan matang. Karena itu, kubu Aburizal kemudian menawarkan alternatif lain kepada tim penyelamat, yang disampaikan melalui lisan Akbar Tandjung.

"Akhirnya ditawarkan, munas tetap dilakukan untuk membahas program. Tapi tidak melakukan pemilihan. Untuk pemilihan dilakukan Oktober 2015, tahun depan. Ya jelas kami tolak," tutur Agung, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Tapi informasi ini dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad. "Enggak seperti itu. Munas tetap akan berjalan seperti rencana," ujar Fadel ketika dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11).

Fadel kemudian menjelaskan, dalam pertemuan Aburizal dengan Akbar Tandjung, pihak Aburizal Bakrie memang mempertimbangkan usulan rekonsiliasi yang ditawarkan oleh Akbar Tandjung. "Namanya usulan, ya kami terima," tutur Fadel.

Tapi, Fadel melanjutkan, kubu Aburizal keberatan jika diminta untuk menunda pelaksanaan munas. "DPD-DPD yang tidak mau. Karena itu kami tetap melaksanakan munas," tutur Fadel.

Agenda munas, kata Fadel, juga akan berlangsung sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. "Membahas program kerja, bahas organisasi dan wacana politik. Nanti juga akan ada rekomendasi yang dikeluarkan munas," ucap mantan Gubernur Gorontalo tersebut.

Saat ditanya mengenai teknis pelaksanaan pemilihan ketua umum, Fadel mengaku belum bisa memberikan penjelasan. "Kan munas baru besok. Ketua umum (Aburizal) juga baru datang besok," tutur Fadel.

Mekanisme pemilihan ketua umum memang menjadi agenda yang ditunggu, karena ada wacana akan ada aklamasi untuk memilih kembali Aburizal sebagai ketua umum. Selain itu, jika dilakukan pemilihan, banyak yang berusaha menebak siapa yang akan maju menantang Aburizal. Sebab, saat ini calon ketua umum yang sebelumnya beredar kini berada di tim penyelamat Partai Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali dan Agus Gumiwang. (Bayu Galih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×