Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Umum Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Agum Gumelar, mengatakan tidak pernah ditawari untuk menduduki kursi menteri oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jika Joko Widodo terpilih menjadi presiden.
"Oh tidak ada (tawaran menteri)," kata Agum usai menggelar pertemuan dengan Prabowo Subianto di kantor Pepabri Jalan Diponegoro Nomor 53, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4).
Munculnya isu Agum ditawari kursi menteri oleh PDIP tak lepas dari kabar yang menyebutkan penolakannya untuk mendukung Prabowo menjadi presiden mendatang.
Agum menuturkan, dirinya sudah tidak gila jabatan untuk menduduki posisi menteri. Namun, jika dirinya diberikan amanah untuk mengemban posisi menteri, ia akan menjalankan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
"Siapapun yang akan menawari saya itu (menteri) ketertarikan saya cuma satu yaitu mudah-mudahan pemikiran saya bermanfaat bagi bangsa dan negara. Tapi saya sebetulnya sudah tidak ada interest ke arah situ (menjadi menteri)," tuturnya.
Agum menambahkan, pernyataan dirinya yang secara tegas tidak mendukung Prabowo menjadi presiden hanyalah obrolan santai 'warung kopi' dan bukan untuk konsumsi publik. Dirinya pun meminta agar pernyataan tersebut tak perlu diperpanjang.
"Itu pernyaataan yang sifatnya hanya ngobrol dan off the record. Ya sudahlah itu gak usah dipermasalahkan lagi," ucapnya.
Lebih jauh, Agum mengatakan, andaikata dirinya tidak mendukung Prabowo menjadi Presiden, maka hal itu tidak akan terpengaruh kepada pencapresan Prabowo sendiri. "Meskipun pak Prabowo kehilangan dukungan dari saya, maka saya rasa tidak akan ada masalah," tuturnya. (Muhammad Zulfikar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News