Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan dan perkembangan teknologi yang masif, menjadi salah satu urgensi perlunya pemutakhiran data perhitungan inflasi Indonesia.
Pasalnya, perkembangan teknologi ini juga meningkatkan prefrensi masyarakat untuk berbelanja secara daring lewat marketplace.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mengungkapkan, ini menjadi salah satu tantangan dalam perhitungan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK).
Nah, saat melakukan Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun Dasar 2022, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan, BPS berupaya untuk menangkap perubahan ekosistem transaksi ekonomi.
Baca Juga: BPS Ungkap Faktor Pendorong Urgensi Pemutakhiran Data Perhitungan Inflasi
Upaya ini untuk mendorong hasil perhitungan inflasi IHK yang ada, makin lebih akurat dan sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.
“Sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, SBH memotret informasi pengeluaran rumah tangga yang dilakukan lewat transaksi di pasar daring,” terang Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar, Selasa (12/12) di Jakarta.
Amalia mengungkapkan, cakupan komoditas pencacahan pasar daring adalah baju muslim wanita, sepatu pria, sepatu olahraga pria, sepatu wanita, telepon seluler, dan parfum.
Sedangkan kota cakupan pencacahan pasar daring adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News