kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

ADB sediakan US$ 80 miliar bantu negara berkembang hadapi perubahan iklim


Kamis, 22 Juli 2021 / 16:37 WIB
ADB sediakan US$ 80 miliar bantu negara berkembang hadapi perubahan iklim
ILUSTRASI. ADB sediakan US$ 80 miliar bantu negara berkembang hadapi perubahan iklim


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) akan menyediakan US$ 80 miliar dalam Pembiayaan iklim dari 2019 hingga 2030 secara kumulatif.  

Presiden ADB, Masatsugu Asakawa dalam International Climate Change Conference (ICCC), mengatakan, dalam menghadapi perubahan iklim emisi gas rumah kaca perlu kerja sama internasional, keuangan publik dan swasta yang kuat terutama untuk membantu negara-negara berkembang saat menghadapi pandemi Covid-19 yang kondisinya juga sangat menantang terutama karena ruang fiskal yang terbatas.

“Asia Pasifik akan bertanggung jawab 50% untuk mengatasi emisi gas rumah kaca global pada waktu yang sama.

Baca Juga: Covid-19 merebak, ADB pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia tahun 2021 jadi 7,2%

Selain itu, terdapat juga kawasan yang menghadapi dampak destruktif dari perubahan iklim, seperti lebih intens dan sangat ekstrim. Peristiwa cuaca tersebut seperti topan seroja awal tahun ini. Salah satu detik paling parah peristiwa di Asia,” kata Masatsugu Asakawa dalam dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).

Lebih lanjut, Masatsugu bilang, ADB juga telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam beberapa program. Meliputi, dukungan fasilitas regional untuk mengkatalisasi donor dan sumber daya filantropi, mempercepat pembangkit listrik tenaga batu bara, dan memulai pertumbuhan energi terbarukan.

“Kami sangat potensial untuk membantu negara-negara berkembang untuk mengatasi dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pesan saya adalah wilayah yang luas namun rusak memiliki kesempatan untuk membangun kembali juga bangkit dari pandemic Covid-19 agar memiliki  masa depan yang aman, tangguh, dan inklusif. Kita membutuhkan kerja sama global yang jelas dan tegas untuk mewujudkannya,” tandasnya. 

Selanjutnya: Sri Mulyani: Peringkat ekonomi Indonesia di atas rata-rata Negara Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×