Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis pangan diprediksi akan melanda dunia pada tahun 2050 sebagai dampak dari perubahan iklim.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan imbas dari pemanasan global ini akan berdampak pada krisis air dan muaranya terjadi peningkatan kerentanan pangan.
"Pada tahun 2050 terjadi peningkatan kerentanan pada stok pangan dunia. Hampir seluruh dunia termasuk Indonesia terkena akan terkena krisis pangan," jelas Dwikorita dalam Dialog Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Senin (21/8).
Ia bilang pada tahun 2023 sendiri kondisi dunia menunjukkan rekor terpanas dari tahun tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bappenas: Dampak Perubahan Iklim Berpotensi Merugikan Ekonomi Rp 544 Triliun
Perubahan iklim ini memberikan tekanan tambahan pada sumber daya air yang sudah langka yang menghasilkan water hotspot yang tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Itu tidak padang bulu, negara maju atau berkembang Amerika, California, Afrika memiliki nasib yang sama terkiat perubahan iklim," jelas Dwikorita
Di Indonesia sendiri tercatat sejak tahun 2.000 an suhunya semakin panas. Hal ini terlihat dari kecenderungan kenaikan suhu yang seragam dengan tingkat kenaikan yang bervariasi.
Laju peningkatan suhu terbesar terjadi di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera bagian selatan dan area Jakarta dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News