kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada Momen Kampanye dan Nataru, Uang Beredar Diperkirakan Meningkat


Kamis, 16 November 2023 / 19:04 WIB
Ada Momen Kampanye dan Nataru, Uang Beredar Diperkirakan Meningkat


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uang beredar dalam arti luas (M2) untuk tiga bulan ke depan diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,1% secara tahunan alias year on year (YoY).

Senior Quantitative Analyst BSI Institute Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari mengatakan pertumbuhan uang beredar tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas dari adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) dan libur akhir tahun.

Selain itu, pertumbuhan uang beredar tersebut didorong pula oleh ekspansi pemerintah pada akhir tahun serta dampak kenaikan aktivitas dari hajatan pemilu 2024.

"Setelah mempertimbangkan dampak menjelang pemilu, untuk M2 kami prakirakan akan tumbuh di kisaran 6,1% selama tiga bulan ke depan," ujar Nia sapaanya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).

Baca Juga: Rangkaian Pemilu 2024 Mungkin Sundut Pertumbuhan Uang Beredar Sebesar 15%

Nia memperkirakan, pada November dan Desember 2023, uang beredar akan tumbuh di atas 6%. Hanya saja, pada Oktober 2023 ini akan sedikit lebih rendah dari 6%.

Menurutnya, penyaluran kredit secara nasional juga diprakirakan masih akan naik sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi. Nah, penyaluran kredit/pembiayaan tersebut akan bisa menorong kenaikan jumlah uang beredar.

Sementara itu, Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir memperkirakan uang beredar masih akan tumbuh pada kisaran 5% hingga 7%. Hal ini didukung oleh kombinasi momen nataru serta pengeluaran pada saat pemilu.

"Dampak tahun ini kemungkinan lebih besar dari tahun lalu di kisaran 5% sampai dengan 7% lebih tinggi dari tahun lalu akibat kombinasi nataru dan pengeluaran pemilihan presiden/legislatif (pilpres/pileg)," terang Iskandar.

Di sisi lain, dirinya menyebut, dampak pengeluaran pilpres/pileg akan berkontribusi sekitar 0,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×