Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menilai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tidak dapat berkontribusi banyak dalam mendongkrak kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun ini.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai, KTT ASEAN 2023 yang diselenggarakan di dalam negeri situasinya tidak semeriah kegiatan G20 pada 2022 lalu, mengingat banyaknya turunan acara dari G20, sehingga tercipta kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Karenanya, menurut Faisal target kunjungan wisman tahun ini yang mencapai 8,5 juta kunjungan akan sulit terwujud. Faisal menyebut, hal itu juga sejalan dengan kondisi perekonomian global yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Sport Tourism Dinilai Bisa Bantu Capai Target Kedatangan 8,5 Juta Turis Asing
Asal tahu saja, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menaikkan target kunjungan wisman pada 2023 menjadi 8,5 juta kunjungan, dari yang semua semula hanya sebesar 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan.
Adapun terhitung dari Januari hingga Juli 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlah kunjungan wisman mencapai 6,31 juta kunjungan. Capaian tersebut lebih tinggi dari sepanjang tahun 2022 yang sebanyak 5,47 juta kunjungan.
Sementara itu, devisa pariwisata tahun ini ditargetkan sekitar US$ 7,08 miliar hingga US$ 9,9 miliar, atau hampir US$ 10 miliar, naik US$ 4 miliar dibandingkan tahun lalu.
"Tahun ini walaupun ada beberapa event tapi tidak seperti tahun yang lalu. Jadi perkiraan saya tidak akan sebanyak di tahun yang lalu juga. Jadi lebih susah untuk mencapai target tersebut," kata Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (4/9).
Untuk meningkatkan kunjungan wisman, Faisal mengimbau pemerintah untuk memperkuat hal-hal mendasar seperti promosi, mengadakan event, membuat paket-paket wisata, serta mempermudah sisi mobilitas dan transportasi.
Di sisi lain, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, pertumbuhan wisman sudah lebih baik dari pencapaian sebelumnya di awal tahun 2022. Karena itu, Riefky percaya pencapaian wisman nanti diperkirakan bisa sangat tinggi, didukung juga perhelatan KTT ASEAN yang menurutnya dapat mendongkrak jumlah wisman tahun ini.
Riefky menjelaskan, kondisi wisman tahun ini juga diperkirakan bisa pulih kembali seperti kondisi pra pandemi.
"Karena memang Indonesia sendiri sudah pulih dari covid dan kondisi global juga sudah mulai pulih dari covid. Jadi kita melihat sektor pariwisata sudah bisa pulih seperti kondisi semula," imbuhnya.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Mencapai 2,9 Juta Per Juni 2023
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan, acara yang menarik minat wisman perlu diselenggarakan agar KTT ASEAN nanti bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisman tahun ini, seperti mengadakan seremonial semacam konser atau panggung budaya, selain mengandalkan undangan dan delegasi.
"Belajar dari penyelenggaraan G20, para undangan perlu dipromosikan berbagai atraksi dan paket wisata sehingga duration of stay nya akan lama. Meskipun kita pahami juga setelah KTT tentu para anggota asean punya banyak acara multilateral lain seperti rangkaian G20 India kemudian ada COP 28 Dubai dll," ucapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News