kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Harbolnas, YLKI: Berbelanjalah sesuai kebutuhan, bukan sekedar keinginan


Senin, 11 November 2019 / 13:18 WIB
Ada Harbolnas, YLKI: Berbelanjalah sesuai kebutuhan, bukan sekedar keinginan
ILUSTRASI. Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Pemerintah tengah mengupayakan pendekatan untuk memungut pajak dari kegiatan ekonomi digital yang dipastikan dengan pengenaan tarif pajak penghasilan dari setia


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menghimbau konsumen agar tidak terjerat perilaku konsumtif, pada ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Menurut keterangan resmi YLKI pada Senin (11/11), perilaku belanja online sangat digandrungi masyarakat, terutama pada kalangan milenial.

Harga yang efisien menjadi pertimbangan utama, ditambah dengan diimingi diskon, cashback serta paylater. Terlebih lagi adanya strategi marketing Harbolnas membuat akan membuat masyarakat semakin konsumtif dalam berbelanja.

Baca Juga: Penjualan saat 11.11 di China capai US$ 30,8 miliar pada 2018, bagaimana dengan 2019?

Himbauan YLKI kepada konsumen pada Harbolnas, diantaranya konsumen harus mengedepankan asas berbelanja pada kebutuhan, bukan sekedar keinginan saja. Terpenting lagi konsumen jangan sampai makin konsumtif berbelanja dengan adanya kemudahan pembayaran seperti paylater, karena bisa berdampak konsumen terjerat hutang.

Konsumen juga harus waspada saat belanja online, dengan lebih teliti profile pelaku usaha yang menawarkan produknya. Sebab menurut pengaduan YLKI lima tahun terakhir, banyaknya pengaduan mengenai barang yang dibeli tidak pernah sampai ke tangan konsumen.

Dari sisi pelaku usaha, YLKI juga menyarankan para pelaku usaha ini harus mengedepankan promosi dan iklan yang bertanggung jawab. Serta menjunjung etika bisnis dan mematuhi regulasi yang ada.

Baca Juga: Ini alasan Tokopedia tak berpartisipasi di Harbolnas

Promosi dan iklan yang bersifat membius konsumen dapat disebut sebagai aksi penipuan. YLKI pun menyebutkan pemerintah harus ketat mengawasi praktek belanja online, sebab fenomena belanja online yang kuat ini tidak dibarengi pengawasan yang kuat juga oleh pemerintah.

Harbolnas ini memang menjadi ajang para e-commerce untuk menggaet konsumen, dengan berbagai penawaran diskon dan program cashback menggiurkan. Seperti e-commerce Lazada yang menawarkan diskon hingga 99% dan sebuah program belanja yang menawarkan produk tertentu dengan harga Rp 11. (Hari Darmawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "YLKI Ingatkan Konsumen Jangan Terjerat Perilaku Konsumtif Belanja Online"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×