kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ada festival sulam 4 Oktober mendatang


Kamis, 27 September 2012 / 19:02 WIB
Ada festival sulam 4 Oktober mendatang
ILUSTRASI. Gedung bertingkat perkantoran di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah akan menggelar pesta kain sulam terbesar yang diberi nama International Embroidery Festival 2012. Festival ini akan digelar di Jakarta selama empat hari sejak 4 Oktober mendatang.

Ketua Panitia Penyelenggara Triesna Jero Wacik mengatakan, peserta festival ini berasal dari perajin sulam dari pelosok Indonesia dan sejumlah negara seperti Filipina, Iran, Malaysia dan Meksiko. Dia memperkirakan ada 300 peserta yang hadir dalam acara ini.

Pameran akan dibuka oleh Ani Yudhoyono didampingi Herawati Boediono selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Ketua Harian Dekranas Okke Hatta Rajasa. "Targert jumlah pengunjung mencapai 50.000 pengunjung. Untuk jumlah transaksi kami harapan akan lebih banyak lagi," katanya, Kamis (27/9).

Pada acara pembukaan pameran festival Sulam, akan diadakan pemecahan rekor MURI untuk selendang sulam terpanjang yakni 20 meter. Dalam selendang itu akan menampilkan sulaman yang ada di Sumatera Barat, seperti sulam suji cair, kepala peniti, sulam bayang, sulam timbul, sulamkasap benang emas dengan desain motif.

Pengerjaan dilakukan oleh 20 orang perajin dari 19 kabupaten kota Sumatera Barat selama selama sebulan dengann bahan organdi silk berwarna hitam dan menggunakan bermacam-macam jenis benang sulam.

Sulam merupakan salah satu kerajinan khas Indonesia yang sudah ada sejak lama. Indonesia juga mempunyai banyak teknik, dan keragaman, serta keunikan yang khas setiap daerah. Bahkan, Triesna mengatakan model dan ragam kerajinan Indonesia tidak kalah dibandingkan produk sulam dengan negara lain, seperti Jepang, China, dan negara Eropa.

"Namun, sulam Indonesia kurang terpublikasi, dan menghadapi masalah klasik seperti permodalan, jaringan pasar, dan standar kualitas," katanya.

Melalui festival, panitia berharap perajin sulam nasional dapat menambah wawasan tren produk dan warna yang sedang disukai konsumen nasional dan pasar internasional. Sebab, Triesna mengakui selama ini perajin sulam Indonesia masih sebatas membuat selendang dan kain, padahal banyak alternatif produk lain yang bisa dihasilkan mulai dari tas, sepatu, tempat tisu, dan aksesoris lainnya.

Panitia juga akan menggundang sejumlah BUMN untuk diperkenalkan kepada perajin potensial. Dengan begitu, lanjutnya, para perusahaan BUMN bisa mendapat binaan baru agar perajin sulam bisa meningkatkan kapasitas dan kualitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×