Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kepolisian mensiagakan 22.000 personil termasuk 8.000 orang aparat TNI untuk menjaga aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Aparat keamanan ini disebar di berbagai objek vital seperti pelabuhan, bandara dan jalan tol.
Sebanyak 1.064 personil berjaga di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), salah satu tempat aksi unjuk rasa. Sementara di depan Istana Negara dan Bundara Hotel Indonesia, Kepolisian menyiapkan 1.600 personil. "Jumlah itu masih fleksibel. Kami mempunyai cadangan kekuatan bila diperlukan akan ditambah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Selasa (27/3).
Kepolisian juga meminta bantuan aparat TNI untuk berjaga-jaga. Rikwanto menjelaskan, permintaan bantuan aparat TNI ini untuk pengamanan skala besar.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerima laporan sekitar 8.000 orang akan berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan digelar pada Selasa hari ini. Para pengunjukrasa akan menggelar aksi di beberapa titik yakni kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Istana Merdeka dan Gedung DPR/MPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News