kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 953 gerai waralaba tutup di awal pandemi, WALI: Kini 25% waralaba mulai pulih


Selasa, 07 Desember 2021 / 19:19 WIB
Ada 953 gerai waralaba tutup di awal pandemi, WALI: Kini 25% waralaba mulai pulih
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 membuat usaha waralaba tertekan. Banyak pemilik gerai waralaba yang menutup gerainya.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat usaha waralaba tertekan. Banyak pemilik gerai waralaba yang menutup gerainya.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Tri Raharjo menuturkan, berdasarkan survei WALI kepada 30 merek waralaba, di tahun 2020 sebanyak 17% responden memilih menutup gerainya secara sementara hingga permanen. Dari total 5.622 gerai yang dimiliki responden, sebanyak 953 gerai waralaba tutup sementara bahkan tutup permanen.

"Itu terjadi pada saat awal-awal pandemi jadi pada bulan Maret, April, Juni itu memang pada saat itu masih ketat-ketatnya terjadinya pandemi Covid-19 ini. Dari total 953 gerai tersebut mereka berada di mall, ruko dan juga secara stand alone," kata Tri dalam acara Indonesia Franchise Forum dan Biz Fest 2021, Selasa (7/12).

Namun, pada kuartal IV tahun ini, WALI mencatat sebanyak 25% sektor usaha waralaba Indonesia telah mengalami pemulihan usaha hingga 100%. "Dari data yang kami himpun dari 30 responden yang kami tanyakan 25,8% menjawab bisnis mereka berangsur normal 90 sampai 100%," kata Tri.

Baca Juga: Prospek waralaba 2022 masih berkutat di makanan dan minuman

Kemudian dari survei juga menunjukkan 32,3% responden mengatakan bisnisnya berangsur normal 80-89%. Selanjutnya, 16,1% responden menjawab kondisi bisnisnya mulai pulih 70%-79%. "Sisanya itu masih di bawah 70% sebanyak 25,8% dibandingkan dengan kondisi sebelum dampak pandemi terjadi," imbuhnya.

Menariknya, responden atau pelaku waralaba tetap akan melakukan ekspansi dengan membuka gerai baru di tahun depan. Selain itu, meski 75% responden mengatakan bisnisnya belum pulih 100%, tapi mereka tetap optimistis akan ada peningkatan transaksi di jaringan usaha mereka.

"Berdasarkan data yang kami himpun sebanyak 32,3% responden memproyeksikan peningkatan penjualan diatas 50%. Ini angka yang optimis yang sangat tinggi dari para pelaku usaha kita tahu sekarang mal-mal sudah mulai buka anak-anak sudah mulai masuk [sekolah] ini angin segar untuk pelaku industri karena tadi transaksi sudah mulai menggeliat kembali," jelasnya.

Berkaca dari data tersebut, Tri menyebut, baik dari WALI, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) serta Asosiasi Linsensi Indonesia (Asensi) mendorong pemulihan sektor waralaba Indonesia melalui gerakan nasional Ayo Berbisnis.

Terdapat dua hal yang ingin dicapai, pertama, transaksi di outlet-outlet jaringan bisnis waralaba kembali pulih. Kedua, tumbuhnya wirausaha baru melalui waralaba, lisensi, dan peluang usaha sebagai penerima waralaba atau penerima lisensi.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan, perekonomian mulai terlihat menggeliat. Hal ini dibuktikan dengan membaiknya indikator ekonomi nasional, dimana usaha-usaha yang mengalami penutupan gerai-gerai kini mulai bangkit.

"Usaha-usaha seperti food and beverage makanan dan minuman, ritel, toko obat, apotek, toko roti, catering sampai barbershop, tukang sepatu berusaha money income stream bertahan dengan digitalisasi dalam pemasaran dan penjualannya," kata Anang.

Baca Juga: Mendag optimis industri waralaba Indonesia tembus pasar global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×