Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Kamis 17 Februari 2022 terus bertambah banyak. Kasus Covid-19 yang melonjak pada Februari 2022 ini lantaran virus corona varian baru, yakni Omicron. Mari mengenali perbedaan gejala Covid-19 Omicron dengan Delta yang sempat membuat kasus corona di Indonesia melonjak pada Juni 2021.
Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 63.956 kasus baru corona pada Kamis, 17 Februari 2022. Dengan demikian, total kasus Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 5.030.002 kasus per 17 Februari 2022 sejak pengumuman pada Maret 2020.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 per 17 Februari 2022 bertambah 39.072 orang sehingga menjadi sebanyak 4.414.306 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 per 17 Februari 2022 di Indonesia bertambah 206 orang menjadi sebanyak 145.828 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 17 Februari 2022 mencapai 469.868 kasus, bertambah 24.678 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Sehari sebelumnya, kasus Covid-19 per 16 Februari 2022 di Indonesia bertambah 64.718 kasus. Jumlah kasus Covid-19 16 Februari 2022 ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 16 Februari 2022 Rekor, 119 Kabupaten Kota Zona Oranye Corona
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai lonjakan Covid-19 yang diakibatkan Omicron. Gejala Covid-19 Omicron berbeda dengan Delta.
Dilansir dari Kompas.com, WHO menyatakan varian Omicron sebagai jenis yang harus diwaspadai karena tingkat penularannya yang tinggi. Sempat muncul anggapan jika varian Omicron memicu gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta.
Terlepas klaim tersebut, kita tidak boleh menganggap enteng ketika terinfeksi varian Omicron. Risiko kesehatannya tetap amat sangat tinggi bisa terjadi pada lansia, orang yang belum divaksinasi Covid-19, atau memiliki komorbid.
Prasna Pramita, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital mengatakan gejala Covid-19 akibat varian Omicron tidak lebih ringan daripada Delta melainkan berbeda tipis. "Ada perbedaan gejalanya antara Omicron dan Delta yang bisa dikenali," jelasnya secara virtual pada Rabu (16/2/2022).
Ia menguraikan, Covid-19 varian Delta menyebabkan seseorang mengalami demam, kehilangan penciuman dan indera pengecap, batuk dan sakit tenggorokan. Sedangkan gejala Covid-19 akibat varian Omicron ditandai dengan sakit kepala, kelelahan ekstrem, tenggorokan terasa gatal, dan keringat di malam hari. "Kalau Omicron itu bedanya tidak demam ya," jelas wanita berkacamata ini.
Meski demikian, Dokter Prasna mengatakan tidak berarti kita harus takut beraktivitas di luar rumah di tengah penyebaran Omicron saat ini. Kita bisa tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh.
Cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19 Omicron
Dokter Prasna mengatakan cara utama untuk melindungi diri dari penyakit, termasuk Covid-19, adalah dengan memiliki imunitas yang kuat. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti mengkonsumsi nutrisi seimbang.
Sebagai pelengkap, kita juga bisa meambahkan suplemen yang tepat guna menjaga kondisi tubuh kita. "Dari beberapa penelitian, vitamin E berperan penting dalam mengoptimalkan kondisi B-Cell dan T-Cell, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh," tambah Dokter Prasna.
Selain itu, vitamin E juga membantu melebarkan saluran vena darah yang dapat menghindari risiko pengentalan. Senyawa ini juga dibutuhkan sel tubuh untuk berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan fungsinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News