Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Selain 13 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta yang hari ini dilakukan pemungutan suara ulang pilpres, ternyata masih ada 5.000 TPS lagi yang berpotensi munculnya pencoblosan ulang. Sebanyak 5.000 TPS tersebut kini sedang dilakukan pemeriksaan.
"Jadi menyisakan sekitar 5.000 TPS. Sisanya itu belum terbukti maka perlu dilakukan penanganan segera oleh KPU, Bawaslu dengan saksi-saksi untuk mengkroscek kebenaran dugaan pelanggaran," kata Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti kepada wartawan, Jumat(18/7) malam.
Selain di Jakarta kata Mimah, potensi adanya agenda untuk melakukan pemungutan suara ulang juga akan terjadi di daerah-daerah. Proses pemeriksaan pun katanya kini juga sedang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu.
"Karena Bawaslu tidak boleh mengambil keputusan tanpa adanya penanganan seperti verifikasi, kroscek dokumen dan lainnya mengingat ini laporan masyarakat. Jadi KPU, Bawaslu serta saksi perlu kroscek bersama dokumen-dokumennya,"ujar Mimah.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS). PSU tersebut akan dilaksanakan Sabtu (19/7) mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
"KPU DKI harus melaksanakan pemungutan suara ulang di 16 TPS yang akan dilaksanakan besok Sabtu 19 Juli 2014 jam 07.00-13.00 WIB," demikian bunyi pesan Ketua DKI Jakarta, Sumarno, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Namun, pihak Bawaslu merevisi hanya ada 13 TPS yang dilakukan pemungutan suara ulang di Jakarta. "Kita sudah koreksi dan besok(hari ini) ada 13 TPS melakukan pemungutan suara ulang (PSU) dan ada 13 TPS yang tidak terbukti," kata Mimah. (Willy Widianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News