Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hingga saat ini ada 40,2 juta vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa.
Selain itu, sebagian vaksin yang telah kedaluwarsa tersebut merupakan vaksin yang diperoleh dari skema hibah atau gratis dari negara lain.
"Sebagian besar adalah vaksin yang berasal dari hibah yang waktu tingkat expirednya memang sempit dan sampai saat ini sudah mencapai 40,2 juta vaksin yang kedaluwarsa," kata Dante dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8).
Baca Juga: Banyak Duit Berkat Vaksin Covid, Pfizer Akuisisi Produsen Pil Migrain Biohaven
Dante menegaskan seluruh vaksin yang telah kedaluwarsa tersebut sudah dipisahkan dengan vaksin yang masih dapat digunakan.
Setelahnya, vaksin-vaksin kedaluwarsa yang telah dipisahkan tersebut akan dimusnahkan setelah dilakukan verifikasi bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Nanti vaksin expired akan dimusnahkan di daerah masing-masing, setelah kami melakukan verifikasi dengan BPKP vaksin itu akan kami musnahkan. Jadi tidak diberikan ke masyarakat," tegas Dante.Kemudian, hi
ngga saat ini pemerintah masih memiliki 10 juta stok vaksin Covid-19 yang tersedia di pusat dan daerah.
Baca Juga: Pemerintah menjunjung tinggi transparansi dan keterbukaan dalam penanganan pandemi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari 10 juta dosis vaksin tersebut 60% merupakan vaksin yang diperoleh dari skema hibah dari negara lain atau gratis.
"Kita masih punya sekitar 10 juta stok vaksin tersedia di pusat dan di daerah. Sekitar 60% nya adalah vaksin hibah. Jadi ini vaksin yang gratis diberikan oleh pemerintah luar negeri," kata Budi.
Adapun total stok vaksin dari skema hibah ialah 5,1 juta dosis kemudian stok vaksin yang dibeli pemerintah 4,9 juta dosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News