kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada 330 Kasus Omicron Siluman 3 Maret 2022, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai


Jumat, 04 Maret 2022 / 04:55 WIB
Ada 330 Kasus Omicron Siluman 3 Maret 2022, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga 3 Maret 2022 masih meningkat pesat. Selain akibat Omicron, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia juga karena varian Omicron siluman. Berikut ciri-ciri gejala Omicron siluman yang harus diwaspadai.

Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 37.259 kasus baru infeksin virus corona di Indonesia hingga 3 Maret 2022. Dengan demikian, total menjadi 5.667.355 kasus positif Covid-19 sejak pengumuman pandemi corona 2 Maret 2020 hingga 3 Maret 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 hingga 3 Maret 2022 bertambah 42.154 orang sehingga menjadi sebanyak 4.986.391 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 hingga 3 Maret 2022 di Indonesia bertambah 232 orang menjadi sebanyak 149.268 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga 3 Maret 2022 mencapai 531.696 kasus, berkurang 5.127 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi semakin banyak Covid-19 akibat varian Omicron siluman atau subvarian BA.2.

Kemenkes menyebutkan telah mengidentifikasi setidaknya 330 kasus dari varian Omicron siluman hingga Kamis 3 Maret 2022. Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyatakan kasus Omicron siluman di Indonesia didapatkan dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) pada sampel pasien Covid-19.

Tujuan dari pemeriksaan sampel menggunakan WGS ini yaitu, untuk memberikan gambaran varian apa yang saat ini mendominasi di wilayah tertentu. "Kita sudah mendeteksi kurang lebih 330 (kasus infeksi) BA.2, (jumlah) ini proporsinya masih kecil kalau kita bandingkan dengan BA.1.1, BA.1 (sekitar) 5.000-an kasus yang kita temukan," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: 2 Tahun Pandemi Corona, 5,6 Juta Positif Covid-19, 149.036 Meninggal

Gejala Omicron siluman

Dilansir dari Kompas.com, gejala Covid-19 akibat Omicron siluman ini tidak berbeda dari varian Omicron biasa. Nadia pun membeberkan beberapa gejala Omicron siluman yang paling banyak dikeluhkan pasien, di antaranya:

  1. Sakit tenggorokan
  2. Demam
  3. Pilek atau hidung meler
  4. Tubuh terasa pegal dan meriang

Ciri-ciri Omicron siluman tetap menunjukkan gejala yang ringan. Namun, bukan berarti virus ini tidak berbahaya.

Virus Omicron siluman ini sangat berbahaya dan sangat menular. Nyatanya, varian Omicron siluman ini mampu membuat lonjakan kasus Omicron di berbagai negara terus meningkat.

Dilansir dari NPR, Omicron siluman memang membuat data seolah terjadi perlambatan kenaikan kasus. Namun, para ahli di Amerika Serikat menduga justru varian Omicron siluman ini akan meningkatkan kebutuhan orang terhadap respirator dan angka kematian akan kembali meningkat.

Siapa yang rentan terkena Omicron siluman?

Infeksi Omicron siluman bisa menyerang siapa saja, bahkan orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap. Namun, data menunjukkan bahwa orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap hanya mengalami gejala ringan saja, dibandingkan orang yang belum atau baru satu kali vaksin.

Omicron sendiri memiliki kemampuan menyerang orang yang telah mendapatkan vaksin. Tapi Omicron siluman ini memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus sistem imun.

Selain itu, WHO juga menambahkan bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 juga tetap bisa terkena reinfeksi. Namun, WHO meyakini bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik terhadap infeksi subvarian Omicron siluman.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang kembali tinggi pada 3 Maret 2022 dan gejala Omicron siluman yang harus diwaspadai. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 baik karena virus corona biasa, Omicron maupun Omicron siluman.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×