kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 1,9 Juta Hektare Lahan Padi Panen Bulan Ini, NFA Minta Bulog Lakukan Penyerapan


Jumat, 03 Maret 2023 / 19:50 WIB
Ada 1,9 Juta Hektare Lahan Padi Panen Bulan Ini, NFA Minta Bulog Lakukan Penyerapan
ILUSTRASI. Musim panen raya segera datang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 1,9 juta hektare lahan padi akan masuk masa panen di bulan Maret ini.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim panen raya segera datang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 1,9 juta hektare lahan padi akan masuk masa panen di bulan Maret ini.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Maino Dwi Hartono mengatakan, dari data tersebut, pihaknya bersama Kementerian Pertanian telah memetakan lokasi panen yang ada. Ada 66 kabupaten sentra produksi dengan potensi panen sekitar 1,1 juta ton di bulan Maret ini.

Melihat luasan lahan yang akan panen tersebut, Badan Pangan Nasional meminta Perum Bulog untuk segera melakukan penyerapan gabah/beras panen bulan ini.

"Tentunya langkah seperti itu kita juga menugaskan Bulog untuk segera menyerap program produksi gabah/beras petani. Tentu diprioritaskan untuk sentra-sentra produksi," kata Maino dalam Diskusi Virtual Alinea Forum, Jumat (3/3).

Baca Juga: Realisasi Operasi Pasar Beras 420.203 Ton Per 2 Maret, Badan Pangan: Stok PIBC Naik

Tahun ini Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog untuk mengelola cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 2,4 juta ton. Ditambah carry over akhir tahun 2022 sekitar 600.000 ton, maka target pengadaan Bulog tahun ini menurut Maino ialah 1,75 juta ton.

Kemudian dalam waktu dekat Badan Pangan Nasional juga akan mengeluarkan kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah/beras petani.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan terbitkan regulasi untuk HPP gabah/beras yang tentunya mudah-mudahan mengerucut angkanya. Semoga segera bisa diterbitkan pemerintah dalam rangka pembelian gabah/beras petani," katanya.

Selain HPP, Maino mengatakan, rencana revisi juga akan dilakukan pada harga eceran tertinggi (HET). Nantinya saat HPP baru diterbitkan akan diikuti dengan pembahasan HET terbaru.

"Begitu HPP diterbitkan secara simultan kita juga bahas HET. Karena sudah sangat tidak relevan artinya dengan 2017 HET-nya sudah 5 tahun, sudah jauh dari kondisi lapangan," kata Maino.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, NFA: Operasi Pasar Akan Dilakukan Sepanjang Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×