Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji benchmark di pasar uang overninght untuk menentukan suku bunga yang bernama "Indonia". Ekonom memandang langkah BI bisa memperkuat kebijakan moneter dan memperdalam pasar keuangan serta mencerminkan tingkat suku bunga yang sebenarnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, instrumen ini digunakan untuk meningkatkan kredibilitas penentuan suku bunga overnight yang dasarnya transaksi bukan quotasi.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rencana BI tersebut akan memperdalam pasar keuangan. Jika rencana tersebut teralisasi maka jika bank membutuhkan likuiditas, tidak akan mengkuotasi terlampau tinggi dan bisa mencerminkan kondisi kebutuhan perbankan.
Harapannya, dengan rencana tersebut, BI bisa menekan JIBOR overnight atau suku bunga pasar antar bank (PUAB) dan tidak terjadi lonjakan. Hal ini akan menjaga ketersediaan dan membuat likuidtas rupiah ketat.
Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia berpendapat, recana ini tidak hanya efektif untuk penguatan rupiah melainkan memberi efektifitas pada kebijakan moneter yang BI tempuh. "Selama ini BI pakai target suku bunga BI7DRRR disuatu angka tertentu dan suku bunga pasar uang mengikuti, dengan rencana ini BI bisa tentukan suku bunga lebih presisi lagi," kata Ahmad.
Kajian benchmark di pasar uang overninght bisa membuat tingkat suku bunga pasar uang langsung berubah ketika kebijakan moneter berubah. "Jadi lebih ke efektifitas moneter saja," kata Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News