kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

798 guru ditugaskan Presiden ke daerah perbatasan


Senin, 25 Mei 2015 / 12:16 WIB
798 guru ditugaskan Presiden ke daerah perbatasan
ILUSTRASI. Persik Kediri


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Joko Widodo melepas sekitar 798 orang guru ke daerah perbatasan di empat provinsi di Indonesia, Senin (25/5). Jokowi merasa keberadaan mereka sangat penting bagi pemerataan pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil.

"Negara kita ada lebih dari 17 ribu pulau besar maupun kecil. Kita juga mempunyai daerah-daerah terpencil, daerah perbatasan. Kabupaten yang membutuhkan pendidikan, pendidik, guru, yang saya lihat waktu saya ke daerah," ujar Jokowi dalam seremoni pelepasan di Istana Negara, Senin pagi.

Jokowi melihat kondisi pendidikan di Dompu, Merauke, hingga Entikong sangat membutuhkan tambahan tenaga pendidik. Karena itu, keberangkatan generasi pertama guru-guru yang ditugaskan ke perbatasan sangat penting.

"Apabila sangat dibutuhkan, dan saya kira perlu, maka akan diberangkatkan angkatan berikutnya," ucap dia.

Selain menyebar penugasan guru ke wilayah-wilayah terpencil, Jokowi juga mengungkapkan pemerintah akan melakukan perbaikan infrastruktur di wilayah itu. Perbaikan infrastruktur diperlukan untuk memudahkan peserta didik menimba ilmu di sekolahnya.

Jokowi bercerita saat melakukan kunjungan kerja ke Wamen, dia bertanya ke salah seorang pelajar. Pelajar itu mengaku harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama 2,5 jam untuk ke sekolah.

"Ini menjadi tugas pemerintah," kata dia.

Jokowi menuturkan, pemerintah juga berkewajiban memberikan peningkatan jaminan hidup yang memadai bagi para guru yang ditugaskan di tempat-tempat terpencil dengan memberikan tunjangan fungsional.

Di luar itu, pemberian asuransi yang menjamin keamanan dan keselamatan serta fasilitas untuk mengembangkan keilmuan serta jenjang promosi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menjelaskan, guru-guru yang dikirim itu merupakan hasil seleksi CPNS tahun 2015. Mereka nantinya akan menjadi guru garis depan permanen di wilayah yang ditugaskan. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×